Senin, 30 September 2013
Rabu, 18 September 2013
Senin, 16 September 2013
Minggu, 15 September 2013
Bisnis Pelatihan dan kursus komputer diperkirakan akan terus melaju pesat. Banyak para pengusaha yang berinvestasi disini. Salah satu kesulitan sekaligus peluang di Bisnis ini adalah Program-programnya yang bervariasi dan terus meningkat sesuai dengan perkembangan zaman.
Seperti kita ketahui bersama, bahkan anak TK sudah mulai diperkenalkan dengan komputer. Dan diperkirakan beberapa tahun kedepan kita tidak akan melihat lagi anak-anak kita membawa tas yang berat untuk sekolah, cukup dengan laptop,...
Market di bisnis ini sangat luas,.dari anak-anak sampai dengan eksekutif,..tergantung kita mensegmentasikannya yang sesuai dengan kekuatan manajemen kita,.
Raditya Computer mempermudahkan Anda dalam berbisnis ini,..permasalahan SDM, mamajemen,.sampai profit terselesaikan ,..lihatlah company profilenya di :http://www.slideshare.net/andisenopati/company-profile-raditya-komputer
Hubungi Andi " Senopati Education Consultant " 081268452685 " untuk paket Promo
Sabtu, 14 September 2013
Kursus Tangerang
Element yang menunjang keberhasilan Lembaga Kursus |
Semua Lembaga kursus ternama memiliki ciri khas mereka masing-masing. Akan tetapi persamaan tetaplah ada, semua element akan saling menunjang disegala bidang seperti akademik, pemasaran dan lainnya.
Banyak lembaga yang meremehkan pentingnya salah satu element, seperti perpustakaan dan extrakurikuler. kedua hal ini berhubungan dengan banyak hal, seperti manajemen, akademik sampai dengan pemasaran.
Di entri ini saya hanya akan membahas 2 hal,..Perpustakaan dan Ekstrakurrikuler dan suasana kompetisi. Kenapa ? karena saya yakin semua pemain bisnis pendidikan sudah tahu fungsi lainnya.
Dengan adanya perpustakaan, siswa/i akan berkembang seiring dengan kenyamanan mereka, buatlah slogan "dari kita untuk kita", biarkan mereka membawa buku mereka untuk disumbangkan ke perpustakaan, ajaklah dan ajarkan mereka mengelolanya, biarkan mereka membawa teman-teman mereka walaupun bukan dari anggota kursus anda, jangan berfikir profit dulu,..biarkan mereka nyaman dan mereka akan memilih tempat kursus anda dengan sendirinya. Anda bisa menfasilitasi dengan sistem meber get member sebagai sarana mereka mengenal dunia entrepreneur sejak dini, seperti anak SD di tempat kursus anda membawa temannya dan akhirnya mendaftar ke tempat Anda, berikan point reward atau lainnya,..bahkan Anda bisa memberikan uang selama Anda dapat mengkondisikan sebagai arah pendidikan,..Demikian juga halnya dengan ekstrakurikuler,..Jika Anda membuka kursus bahasa inggris,..biarkan dan fasilitasi siswa/i anda menyalurkan hobinya,.seperti halnya dengan modern dance, public speaking,.Karoke.apabila Anda membuka bimbel buatlah study club,..sehingga mereka dapat membawa teman-temannya membuka kelompok belajar ditempat kursus Anda,.buatlah kompetisi menarik,..tidak butuh modal besar jika anda mempunyai massa bukan? jangan pikirkan profit terlebih dahulu,..karena lembaga kursus adalah Lembaga pelayanan,..pel;ayanan terbaiklah yang dipilih. Teruslah belajar dan jangan malu bertanya,..
Hebatnya dari Bisnis ini adalah Anda dapat mengeruk keuntungan bulanan,..bahkan passive income sebagai buah keringat dan darah Anda,..." Gagal,..Anda dapat Pahala,..Berhasil,..Anda dapat Pahala dan Materi" dengan syarat : IKLHAS DAN SABAR
Jumat, 13 September 2013
Konsep pemasaran Dalam Jasa Pendidikan
Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang digunakan oleh para pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa perusahaan membuat piduksi sebanyak-banyaknya. Dengan produksi masal ini akan diperoleh efisiensi dalam pemakaian input dan efisiensi dalam proses produksi. Kemudian perusahaan akan dapat menetapkan harga jual lebih murah dari saingan.
Jika hal ini diterapkan dalam jasa pendidikan, bukan berarti lembaga pendidikan menghasilkan lulusan secara massal dengan mengabaikan mutu, kemudian menurunkan uang kuliah,
agar lebih banyak peminat masuk.Konsep produksi dalam jasa pendidikan, harus tetap memegang teguh peningkatan mutu lulusannya, dan uang kuliah tidak terlalu tinggi.
b. Konsep Produk
Konsep ini berlaku sudah sejak lama, pada saat produsen berada pada posisi kuat.Produsen menghasilkan produk yang sangat baik, menurut ukuran atau selera produsen sendiri, bukan menurut kehendak konsumen, konsumen demikian banyaknya, sehingga selera mereka bervariasi.Kesalahan pada konsep produk adalah menyamakan selera produsen dengan selera konsumen. Akibatnya jika timbul pesaing baru yang kreatif dalam bidang produksi, maka pengusaha yang menganut konsep produk ini kan kalah dalam persaingan.
Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka pimpinan lembaga tidak boleh berbuat sekehendaknya, walaupun dalam rangka ingin meningkatkan mutu. Pimpinan harus sering memonitor apa kehendak konsumen, apa keluhan-keluhan
yang dibicarakan oleh para mahasiswa diluar ataupun dosen, tenaga administrasi dan sebagainya.
c. Konsep Penjualan
Pengusaha yang menganut konsep penjualan (selling concept) berpendapat bahwa yang terpenting adalah produsen menghasilkan produk, kemudian produk itu dijual kepasar dengan menggunakan promosi besar–besaran. Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka ada kecenderungan lembaga menggunakan surat kabar, TV, memasang iklan.
Iklan ini harus harus disertai bukti nyata yang menunjang kekuatan iklannya, iklan tanpa usaha perbaikan mutu lembaga pendidikan akan menjadi bumerang bagi lembaga itu sendiri.
Para pengelola
yang menganut konsep penjulan hanya mementingkan tugasnya saja tanpa memikirkan pelayanannya sudah baik atau belum.
d. Konsep Marketing (Marketing Concept)
Konsep Marketing ini menyatakan bahwa produsen tidak hanya memperhatikan diri sendiri tetapi melihat bagimana selera konsumen. Marketing tidak berarti bagaimana menjual produk agar laris habis, akan tetapi konsep marketing lebih berorientasi jangka panjang. Dalam konsep ini lebih menekankan pada “kepuasan konsumen”.Tujuan marketing adalah bagaiman usaha untuk memuaskan selera, memenuhi “needs and wants” dari konsumen. Istilah needs artinya kebutuhan yang didefinisikan sebagai rasa kekurangan pada diri seseorang yang harus dipenuhi. Sedangkan wants adalah keinginan, yang didefinisikan sebagai suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama, keyakinan, family, dan sebagainya.
Lembaga pendidikan
yang menganut konsep
marketing ini tidak hanya sekedar mengajar siswa tiap hari sesuai jadwal, tetapi mengusahakan
agar siswa puas dengan layanan lembaga dalam banyak hal, misalnya dalam suasana belajar mengajar, ruang kelas
yang bersih, taman
yang asri, dosen-dosen
yang ramah, perpustakaan,
Lab, dan
lain sebagainya harus siap melayani siswa.
e. Konsep Responsibility (konsep kemasyarakatan)
Konsep ini menyatakan bahwa dunia perusahaan harus
bertanggung jawab pada
terhadap segala perilaku bisnisnya.Perusahaan harus
menghasilkan produk yang dapat
diandalkan, tidak cepat rusak, tidak berbahaya jika digunakan
oleh konsumen dan turutmenjaga kelestarian alam.
Jika konsep ini diterapkan dalam lembaga pendidikan maka
lembaga pendidikan harus bertanggung jawabt terhadap
masyarakat luas
yang dipungut dan
yang digunakan,
sehingga mutu lulusan
yang dihasilkannya benar-benar
maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)