Rabu, 30 Juli 2014

PAKET PROMO TAHUN AJARAN BARU

Senopati Center Kembali membuka Pendaftaran Siswa/i Baru




Senopati Center dengan konsentrasi Pendidikan Non-Formal (Bimbel TK-SMP, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin) Siap untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan, keahlian, serta nilai Anda maupun keluarga Anda.
"Love to teach and teach with Love" sebagai Landasan kami, berpadu dengan franchise yang kami beli I-Tutor.Net Citra Raya dengan konsep "Cinema Edutainment" dan tergabung didalam
www.ILMCI.com membuat Belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan menarik.


Klik Gambar ini untuk melihat jelas konsep kami


Seluruh Pakar Pendidikan di dunia setuju bahwa
belajar akan efektif jika dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan.
Konsep kami dengan suasana yang fun dan komplit memadukan kebutuhan di bidang Pendidikan, yaitu
1. Pemanfaatan Teknologi Multimedia, dimana ruangan kelas dibuat dengan suasana seperti di bioskop dengan penampilan dan gambar serta film yang menarik mempermudah siswa/i dalam mencerna isi pelajaran dalam bentuk brainstorming.
2. Bukan hanya secara akademis, perpaduan dari konsep kami juga mencakup pembentukan character building, mental dan percaya diri, good behaviour, attitude, Dicipline, Love and caring, dan sebagainya.

Klik Gambar ini untuk melihat jelas konsep kami

Time Zone Konsep yang kami terapkan telah terbukti membantu peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar, pemalas dapat berubah menjadi ideal, begitu juga peserta didik yang berprestasi menjadi lebih berprestasi.

Dengan Landasan "Love to teach and teach with Love" prioritas kami adalah peningkatan peserta didik, bukan hanya segi akademis akan tetapi juga dalam segi EQ.




Tidak hanya itu, Peserta didik bukan hanya diarahkan untuk menjadi bisa, akan tetapi juga diajarkan untuk mengerti dan dapat menjelaskan kembali (Presentation Skill). 
Seluruh Pakar Pendidikan didunia sepakat bahwa barometer keberhasilan seseorang dalam belajar 90% adalah ketika seseorang telah dapat menjelaskan kembali dan melakukannya.
Dengan suasana yang fun, strategi ke per individu yang tepat serta arah pembelajaran yang mumpuni membuat konsep kami diterima oleh peserta didik.

Setelah sukses di tahun sebelumnya, Maka dengan menutup Paket Promo 50% kami kembali mempersembahkan Paket belajar Menarik yaitu Kelas Reguler dan Paket 6 Bulan.

Klik Gambar ini untuk melihat jelas Paket Promo kami

Klik Gambar ini untuk melihat jelas konsep kami
Come an Join us 

Best Regards
Senopati Center

Minggu, 27 Juli 2014

HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK ALAM DAN UMAT MANUSIA BAGIAN 4

Dear all


Pada bagian ke - 4 yang merupakan penutup dari tema ini, penulis akan melanjutkan kembali Tinjauan beberapa Agama Besar tentang berpuasa. Setelah meninjau dari Agama Islam dan Agama Buddha, ada baiknya penulis kembali mengingatkan bahwa tinjauan ini hanya untuk mempertajam tema, bukan untuk perbandingan Agama, satu tema yaitu  HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK UMAT MANUSIA BAGIAN 4.




AGAMA KATOLIK 
http://katolisitas.org/1914/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik

Berikut ini mari kita lihat ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:
  • Kan. 1249 – Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.
  • Kan. 1250 – Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.
  • Kan. 1251 – Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.
  • Kan. 1252 – Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh; namun para gembala jiwa dan orangtua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati.
  • Kan. 1253 – Konferensi para Uskup dapat menentukan dengan lebih rinci pelaksanaan puasa dan pantang; dan juga dapat mengganti-kan seluruhnya atau sebagian wajib puasa dan pantang itu dengan bentuk-bentuk tobat lain, terutama dengan karya amal-kasih serta latihan-latihan rohani.
Memang sesuai dari yang kita ketahui, ketentuan dari Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan selanjutnya :
  • Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
  • Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
  • Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.
Maka penerapannya adalah:
  1. berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun (contoh: pantang daging, pantang rokok dll) kecuali jika hari Jumat itu jatuh pada hari raya, seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah. Penetapan pantang setiap Jumat ini adalah karena Gereja menentukan hari Jumat sepanjang tahun (kecuali yang jatuh di hari raya) adalah hari tobat. Namun, jika kita mau melakukan yang lebih, silakan berpantang setiap hari selama Masa Prapaska.
  2. Jika berpantang, pilihlah makanan/ minuman yang paling kita sukai. Pantang daging adalah contohnya, atau yang lebih sukar mungkin pantang garam. Tapi ini bisa juga berarti pantang minum kopi bagi orang yang suka sekali kopi, dan pantang sambal bagi mereka yang sangat suka sambal, pantang rokok bagi mereka yang merokok, pantang jajan bagi mereka yang suka jajan. Jadi jika kita pada dasarnya tidak suka jajan, jangan memilih pantang jajan, sebab itu tidak ada artinya.
  3. Pantang tidak terbatas hanya makanan, namun pantang makanan dapat dianggap sebagai hal yang paling mendasar dan dapat dilakukan oleh semua orang. Namun jika satu dan lain hal tidak dapat dilakukan, terdapat pilihan lain, seperti pantang kebiasaan yang paling mengikat, seperti pantang nonton TV, pantang ’shopping’, pantang ke bioskop, pantang ‘gossip’, pantang main ‘game’ dll. Jika memungkinkan tentu kita dapat melakukan gabungan antara pantang makanan/ minuman dan pantang kebiasaan ini.
  4. Puasa minimal dalam setahun adalah Hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun bagi yang dapat melakukan lebih, silakan juga berpuasa dalam ketujuh hari Jumat dalam masa Prapaska (atau bahkan setiap hari dalam masa Prapaska).
  5. Waktu berpuasa,  makan kenyang satu kali, dapat dipilih sendiri pagi, siang atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya. Karena maksud berpantang juga adalah untuk melatih pengendalian diri, maka jika kita berbuka puasa/ pada saat makan kenyang, kita juga tetap makan seperti biasa, tidak berlebihan. Juga makan kenyang satu kali sehari bukan berarti kita boleh makan snack/ cemilan berkali-kali sehari. Ingatlah tolok ukurnya adalah pengendalian diri dan keinginan untuk turut merasakan sedikit penderitaan Yesus, dan mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib demi keselamatan dunia.
  6. Maka pada saat kita berpuasa, kita dapat mendoakan untuk pertobatan seseorang, atau mohon pengampunan atas dosa kita. Doa-doa seperti inilah yang sebaiknya mendahului puasa, kita ucapkan di tengah-tengah kita berpuasa, terutama saat kita merasa haus/ lapar, dan doa ini pula yang menutup puasa kita/ sesaat sebelum kita makan. Di sela-sela kesibukan sehari-hari kita dapat mengucapkan doa sederhana, “Ampunilah aku, ya Tuhan. Aku mengasihi-Mu, Tuhan Yesus. Mohon selamatkanlah …..” (sebutkan nama orang yang kita kasihi)
  7. Karena yang ditetapkan di sini adalah syarat minimal, maka kita sendiri boleh menambahkannya sesuai dengan kekuatan kita. Jadi boleh saja kita berpuasa dari pagi sampai siang, atau sampai sore, atau bagi yang memang dapat melakukannya, sampai satu hari penuh. Juga tidak menjadi masalah, puasa sama sekali tidak makan dan minum atau minum sedikit air. Diperlukan kebijaksanaan sendiri (prudence) untuk memutuskan hal ini, yaitu seberapa banyak kita mau menyatakan kasih kita kepada Yesus dengan berpuasa, dan seberapa jauh itu memungkinkan dengan kondisi tubuh kita. Walaupun tentu, jika kita terlalu banyak ‘excuse’ ya berarti kita perlu mempertanyakan kembali, sejauh mana kita mengasihi Yesus dan mau sedikit berkorban demi mendoakan keselamatan dunia.

AGAMA KRISTEN
http://www.tanyaalkitab.com/2012/12/puasa-dalam-agama-kristen.html 

Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.

Apakah tujuannya berpuasa?
1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh  dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.
 
Bagaimana cara  berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.

Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)


AGAMA HINDU
http://hukumhindu.blog.com/2011/08/01/kumpulan-artikel-puasa-menurut-hukum-hindu/ 

 Pada dasarnya hukum berarti aturan, puasa berarti mendekatkan diri dengan Tuhan melalui pengenda lian indrya atau indra, lalu bagaimana Puasa dalam Hukum Hindu? dibawah ini saya kutipkan beberapa artikel yang membahas tentang puasa diadalam ajaran Hindu atau Hukum Hindu. Puasa dalam kaitanya Hukum Hindu adalah sebagai Penebusan Dosa, tentang puasa sebagai penebusan Dosaterdapat didalam  kitab-kitab Dharmasastra.

Arti Kata Puasa

Puasa berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Upa dan Wasa, di mana Upa artinya dekat atau mendekat , dan Wasa artinya Tuhan atau  Yang Maha Kuasa. Upawasa atau puasa artinya mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa Jadi sebenarnya Islam Indonesia telah meminjam istilah puasa dari Hindu sebab puasa dalam bahasa Arab adalah shaum, di Jawa dan Sunda istilahnya menjadi syiam. Jadi, puasa dalam Hindu merupakan bagian dari tapa. Kata tapa mempunyai arti pengendalian terhadap napsu: napsu makan, minum, sex serta hiburan. Aplikasi daripada tapa berbentuk brata yaitu pengendalian indri.

Berpuasa menurut Hindu

PUASA
  1. Puasa (Upawasa) yang wajib (diharuskan) adalah:
  1. Siwaratri (lihat kalender) jatuh pada panglong ping 14 Tilem ke pitu, yaitu sehari sebelum tilem. Contoh: Untuk y.a.d. jatuh pada Hari Rabu, tanggal 21 Januari 2004. Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai sejak matahari terbit pada hari Rabu tanggal 21 Januari 2004 sampai dengan matahari terbenam tanggal 22 Januari 2004.
  2. Nyepi, jatuh pada penanggal ping pisan sasih kedasa (lihat kalender ketika libur nasional). Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai ketika fajar hari itu sampai fajar keesokan harinya (ngembak gni).
  3. Purnama dan tilem, puasa tidak makan atau minum apapun dimulai sejak fajar hari itu hingga fajar keesokan harinya.
  4. Puasa untuk menebus dosa dinamakan dalam Veda Smrti untuk Kaliyuga: Parasara Dharmasastra, sebagai “Tapta krcchra vratam” adalah puasa selama tiga hari dengan tingkatan puasa:
  1. minum air hangat saja,
  2. susu hangat saja,
  3. mentega murni saja,
  4. tanpa makan dan minum sama sekali.
Pilihan ditentukan oleh jenis dosa yang dilakukan: membunuh binatang, membunuh/ mencederai sapi, hubungan kelamin terlarang (zina), makan makanan terlarang, membunuh manusia, dll.
  1. Puasa yang tidak wajib adalah puasa yang dilaksanakan di luar ketentuan di atas, misalnya pada hari-hari suci: odalan, anggara kasih, dan buda kliwon. Puasa ini diserahkan pada kebijakan masing-masing, apakah mau siang hari saja atau satu hari penuh. Ingat bahwa pergantian hari menurut Hindu adalah sejak fajar sampai fajar besoknya; bukan jam 00 atau jam 12 tengah malam.
  2. Puasa berkaitan dengan upacara tertentu, misalnya setelah mawinten atau mediksa, puasa selama tiga hari hanya dengan makan nasi kepel dan air kelungah nyuhgading.
  3. Puasa berkaitan dengan hal-hal tertentu: sedang bersamadhi, meditasi, sedang memohon petunjuk kepada Hyang Widhi, setiap saat (tidak berhubungan dengan hari rerainan) dan jenis puasa tentukan sendiri apakah total (tidak makan dan minum sama sekali) selama 1 hari 1 malam atau seberapa mampunya. Memulai puasa dengan upacara sederhana yaitu menghaturkan canangsari kalau bisa dengan banten pejati memohon pesaksi serta kekuatan dari Hyang Widhi. Mengakhiri puasa dengan sembahyang juga banten yang sama. Makanan sehat yang digunakan sebelum dan setelah puasa terdiri dari unsur-unsur: beras (nasi) dengan sayur tanpa bumbu keras, buah-buahan, susu, madu dan mentega.
Makanan yang dianjurkan dan dilarang bagi umat Hindu ada dalam Manawa Dharmasastra buku ke V. Silahkan lihat dan pelajari, usahakan menepati apa yang ditulis disana. Wanita yang sedang haid ada dalam keadaan cuntaka, jadi tidak boleh berpuasa. Tidak ada perbedaan puasa antara laki dan perempuan.

  
AGAMA KHONGHUCU

Puasa Dalam Agama Khonghucu

Dalam agama Khonghucu, kita mengenal adanya ibadah berpuasa (Chai). Sebagaimana tertulis dalam Kitab Kesusilaan (Li-Ji) XXII yang berbunyi: “Ketika tiba waktu menaikan sembahyang, seorang Susilawan akan bersuci diri dengan cara berpuasa lahir bathin.

 

”Di dalam Kitab Tengah Sempurna (Zhong Yung) XV:3 juga tertulis: ”Maha besar Tuhan YME, demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa membersihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap, sujud bersembahyang kepada Nya, terasakan kehadiranNya diatas dan di kanan kiri kita. 


Makna puasa dalam agama Khonghucu ada 2, yaitu:

1. Sebagai sarana mensucikan diri dalam persiapan melaksanakan sembahyang besar kepada Tuhan YME.

2. Sebagai pelatihan mengendalikan diri agar selalu dapat menjaga perilaku, tutur kata, dan perbuatan yang tidak melanggar kesusilaan, sehingga jiwa kita sepenuhnya dapat kembali pada Cinta Kasih.


Nabi Khongcu bersabda ”Bila setiap orang dalam setiap hari dapat kembali kepada Kesusilaan, maka dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Puasa dari bentuknya, Kita menggolongkan puasa menjadi 2 jenis, yaitu Puasa secara Rohani dan Puasa secara Jasmani. Puasa secara Rohani itu, wajib dilakukan secara terus menerus setiap saat oleh umat, wujudnya adalah : memegang teguh pada sikap yang membatasi diri terhadap 4 pantangan, yaitu “Tidak melihat yang tidak susila, tidak mendengar yang tidak susila, tidak membicarakan yang tidak susila, dan tidak melakukan yang tidak susila.” Sementara Puasa secara Jasmani, ada beberapa bentuk, secara garis besarnya adalah Berpantang makan daging (vegetarian) secara berkala pada hari sembahyang tertentu, Berpantang makan daging secara permanen. Puasa penuh, tidak makan dan minum dari pagi sampai sore pada hari sebelum melakukan sembahyang besar.

Perlu menjadi catatan, bahwa pada saat melaksanakan Puasa secara Jasmani itu, tidak boleh meninggalkan Puasa Rohaninya.


Secara lebih detail Puasa secara Jasmani, dalam perkembangan kehidupan masyarakat umat Khonghucu, dikenal beberapa bentuk yang lazimnya dilaksanakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

- Yue Lo Chai : Berpantang daging pada hari pertama setiap bulan Imlek (Lunar)

- Cheng Huang Chai: Berpantang daging pada hari ke-1 dan ke-15 setiap bulan Imlek.

- Kuan In Chai: Berpantang daging pada hari ke-2, ke-6, dan ke-9 tiap bulan Imlek.

- Tsao Wang Chai: Berpantang daging pada hari ke-1, ke-3, ke-5, ke-6 tiap bulan Imlek.

- Chin Huang Chai: Berpantang daging selama 9 hari penuh pada bulan ke-9 Imlek, atau 1 bulan penuh.

- Chang Chai: Berpantang daging, minuman keras, bawang putih secara terus menerus, dan bilamana hal itu dapat dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut, disebut “Chang Su/ Mutih”.


Yang dilakukan dalam bersuci diri itu ialah mensucikan yang tidak suci sehingga semuanya suci. Karena itu seorang Susilawan kalau tidak ada urusan besar, kalau tidak benar-benar didorong oleh rasa sujud dan hormat, ia tidak mencoba penyucian diri ini. Bila ia tidak sedang bersuci diri, ia tidak was-was terhadap pengaruh benda-benda, ia juga tidak menghentikan berbagai kegemaran dan keinginan yang positif.

Tetapi setelah ia bermaksud bersuci diri, ia lalu mawas terhadap segala pengaruh benda-benda yang menyesatkan dan dikendalikan berbagai kegemaran dan keinginannya. Telinganya tidak mendengarkan musik; seperti yang tertulis di dalam kitab Kesusilaan, “Bahwa orang yang bersuci diri, tiada musik baginya.”Ayat ini hendak mengatakan bahwa ia tidak berani membiarkan citanya. Hati tidak berani memperturuti pikiran sia-sia, ia mesti memadukan diri didalam Jalan Suci. Ia tidak membiarkan kaki tangannya melakukan gerak langkah yang sia-sia, tetapi memadukannya di dalam kesusilaan. Ia benar-benar berusaha luas sempurnakan sari dan kecerahan kebajikannya.Di dalam Kitab Sabda Suci (Lun Yu) X:7 tertulis : ”Pada waktu bersuci diri selalu mengenakan pakaian kain linen yang bersih. Pada waktu bersuci diri, macam makan Nabi Khongcu diubah, demikian pula tempat duduk-Nya berpindah dari tempat duduk biasa".

Pada saat menjelang sembahyang besar “Cing Thien Kong/ Pai Thi Kong” Berpantang daging dan berpuasa 1 hari setelah merayakan Tahun Baru Imlek, pada tanggal 2 s/d 8 bulan pertama Imlek, dengan cara seperti berikut :

* Pada tanggal 2 s/d 7 bulan pertama Imlek, makannya tanpa daging.

* Pada tanggal 8 bulan pertama Imlek dilakukan puasa penuh dari pukul 05.30 s/d pukul 22.00. Sebelumnya pada sore harinya tanggal 8 tersebut saat mandi keramas.

* Tepat pada pukul 21.00 saat dimulai sembahyang besar s/d pukul 22.00.

* Selesai sembahyang baru dimulai berbuka puasa dengan makanan tanpa daging.

 

Demikianlah tinjauan Puasa di beberapa Agama yang menandakan bahwa Puasa adalah kodrat Alam dan umat manusia. Manusia harus bisa mengendalikan diri mereka untuk menjadi insan yang lebih baik. Manusia adalah pengelola bumi yang dipercaya oleh sang Pencipta. Hawa Nafsu harus dikendalikan. Untuk mengendalikan dibutuhkan sebuat trainig yang berkesinambungan. 

 

Akhir kata,  mohon maaf apabila ada kekurangan pada tulisan ini, semoga bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Penulis mewakili keluarga besar Senopati Center mengucapkan 
 


 

 

 

 

Jumat, 25 Juli 2014

HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK ALAM DAN UMAT MANUSIA BAGIAN 3

Dear all

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka jelaslah bahwa Puasa adalah rahmat bagi semseta alam dari sang Pencipta. Hal ini menjadi tidak terbantahkan bahwa ternyata bukan hanya umat manusia apapun Agamanya yang berpuasa, akan tetapi hewan dan tumbuhan sekalipun. Dengan kata lain dengan berpuasa manusia akan kembali ke kodrat nya.


sumber gambar : oplak-couk.blogspot.com/2013/07/makna-arti-puasa-bagi-kehidupan_9.html


Puasa tidak asing bagi Ilmu Kedokteran sejak zaman dahulu kala begitu juga dengan umat beragama.
Banyak manusia yang mengabaikan ini dengan berbagai macam dalih. Sangat ironis mengingat puasa bukan hanya unggul dalam segi kesehatan akan tetapi dalam mengasah jiwa dan kepribadian. Berikut Tinjauan Puasa dari berbagai macam Agama yang kami kumpulkan. Berdasarkan tema yang coba disampaikan penulis, tinjauan ini bertujuan untuk menyatukan pentingnya Puasa bagi Umat Manusia. Karena penulis beragama Islam, maka segala kekurangan bagi penjelasan Puasa di Agama lainnya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, bahkan penulis dengan senang hati menerima masukan dari sahabat-sahabat untuk mempertajam tema. Pada bagian ke-3 ini penulis akan terlebih dahulu menjabarkan Puasa dalam Agama Islam dan Agama Budha.

AGAMA ISLAM
http://id.wikipedia.org/wiki/Saum

Saum (bahasa Arab: صوم, transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. .


Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183. Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut;
  • Untuk pendidikan/latihan rohani
    • Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
    • Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
    • Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya
    • Mendidik kesabaran dan ketabahan
  • Untuk perbaikan pergaulan
Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
  • Untuk kesehatan
Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.
Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"
Nabi S.A.W.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."
Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi. Jika manusia makan berlebih-lebihan sudah tentu akan membawa muzarat kepada kesehatan. Badan bisa menjadi gemuk, yang bisa mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita.
  • Sebagai rasa syukur atas segala nikmat Allah
Puasa yang hukumnya wajib
  • Puasa Ramadan
  • Puasa karena nadzar
  • Puasa kifarat atau denda
Puasa yang hukumnya sunah
  • Puasa 6 hari di bulan Syawal selain hari raya Idul Fitri.
  • Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji.
  • Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji.
  • Puasa Senin dan Kamis
  • Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As.
  • Puasa 'Asyura (pada bulan muharram), dilakukan pada tanggal 10
  • Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumul Bidh), tanggal 13, 14, dan 15
  • Puasa Sya'ban (Nisfu Sya'ban) pada awal pertengahan bulan Sya'ban.
  • Puasa bulan Haram (Asyhurul Hurum) yaitu bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab
Puasa akan batal jika;
  1. Masuknya benda (seperti nasi, air, asap rokok dan sebagainya) ke dalam rongga badan dengan disengaja.
  2. Bersetubuh. 
  3. Muntah dengan disengaja.
  4. Keluar mani (Istimna' ) dengan disengaja.
  5. Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak)
  6. Hilang akal (gila atau pingsan).
  7. Murtad (keluar dari agama Islam).
  8. Makan dan minum dengan sengaja.
  9. Mesra-mesraan, bersenggama, dan berpacaran.
Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan puasa wajib (puasa Ramadhan), yaitu:
1. Yang wajib qada saja
Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak berpuasa, tetapi wajib qada, artinya wajib mengganti puasanya di hari lain, sebanyak hari yang ditinggalkan. Yaitu sebagai berikut :
  1. Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh.
  2. Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 89 km.
  3. Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi yang dikandungnya.
  4. Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan keadaannya atau anaknya.
  5. Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan nifas.
  6. Orang yang batal puasanya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh.
Yang tidak wajib qada, tetapi wajib fidyah
Orang-orang di bawah ini tidak wajib qada (menggantikan puasa di hari lain), tetapi wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak berpuasa, berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram).
  1. Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya.
  2. Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi berpuasa.
Yang wajib qadha' dan kifarat
Orang yang membatalkan puasa wajibnya dengan bersetubuh, wajib melakukan kifarat dan qadha'. Kifarat ialah memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada hamba sahaya yang mukmin maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut (selain qadha' menggantikan hari yang ditinggalkan), jika tidak bisa, wajib memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 1 mud (576 gram) berupa bahan makanan pokok.

Puasa dalam perjalanan
  1. Tetap berpuasa jika mampu
  2. Berbuka puasa jika tidak mampu
  3. Memilih antara tetap berpuasa atau berbuka puasa
Pada saat berpuasa Amalan yang dianjurkan dan memiliki pahala yang tinggi diantaranya adalah :
  1. Beramal Sholeh
  2. Bersedekah
  3. Membaca dan men-kaji Al-qur'an
  4. Shalat Sunnah Taraweh dan Sholat Sunnah lainnya
  5. Zakat Fitrah (wajib bagi yang berpuasa)
  6. Ikhtikaf

AGAMA BUDDHA
 http://dhammacitta.org/artikel/puasa-dalam-agama-buddha/

Dalam agama Buddha, juga dikenal sebuah istilah yang dapat diartikan sebagai “puasa”. Namun, hendaknya jangan ditafsirkan sebagai puasa tidak makan dan minum selama sekitar 15 jam seperti dalam agama Islam.
Puasa dalam agama Buddha sedikit berbeda dan diperbolehkan minum. Dalam agama Buddha puasa itu disebut Uposatha. Puasa ini tidak wajib bagi umat Buddha, namun biasanya dilaksanakan dua kali dalam satu bulan (menurut kalender buddhis dimana berdasarkan peredaran bulan), yaitu pada saat bulan terang dan gelap(bulan purnama). Namun ada yang melaksanakan 6 kali dalam satu bulan, tetapi puasa (uposatha) tersebut tidak wajib.

Uposatha artinya hari pengamalan (dengan berpuasa) atau dengan pelaksanaan uposatha-sila pada hari atau waktu tertentu (dapat disebut hari uposatha). Puasa tersebut dilaksanakan dengan menjalani uposatha-sila. Uposatha-sila(aturan yang berjumlah delapan) antara lain:
Tidak membunuh
Artinya adalah tidak melakukan pembunuhan atau melukai makhluk hidup. Makhluk hidup di sini adalah manusia dan binatang. Tumbuhan tidak termasuk)
Tidak mencuri
Artinya adalah tidak melakukan perbuatan yang mengambil barang tanpa seizin pemiliknya.
Tidak melakukan hubungan seks
Artinya adalah tidak melakukan hubungan badan baik dengan apa pun juga, dan tidak melakukan kegiatan seks sendiri(masturbasi). Intinya adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang memuaskan diri secara seksual.
Tidak berbohong
Pengertian ini jelas. Artinya tidak berbohong sehingga merugikan orang lain secara langsung atau pun tidak langsung dengan niat buruk.
Tidak berkonsumsi makanan yang membuat kesadaran lemah dan ketagihan (alkohol, obat-obatan terlarang)
Artinya jelas. Jika seseorang mengkonsumsi untuk tujuan medis dalam jumlah kecil dan tidak hilang kesadaran, maka tidak terjadi pelanggaran.
Tidak makan pada waktu yang salah
Pengertian di sini adalah bahwa seseorang tidak boleh makan setelah lewat tengah hari hingga subuh/dinihari. Patokannya adalah untuk tengah hari, ketika matahari tepat diatas kepala atau pukul dua belas. dan untuk subuh/dinihari adalah ketika tanpa lampu, seseorang dapat melihat garis tangannya sendiri atau ketika matahari terbit.
Jadi seseorang boleh makan (berapa kali pun) hanya pada waktu dinihari/subuh sampai tengah hari (sekitar jam 12).
Tidak bernyanyi, menari atau menonton hiburan. Juga tidak memakai perhiasan, kosmetik, atau parfum.
Pengertiannya jelas dan untuk mendengarkan musik pun tidak diperbolehkan. Jika musik atau kosmetik digunakan untuk terapi atau untuk menolak penyakit, maka seseorang tidak menjadi melanggar aturan.
Tidak duduk atau berbaring di tempat duduk atau tempat duduk yang besar dan tinggi
Pengertiannya di sini adalah tidak tidur di atas tempat yang tingginya lebih dari 20 inci termasuk juga duduk. Tidur atau duduk di tempat yang mewah juga tidak diperbolehkan.
Jadi puasa (uposatha) seorang umat Buddha dinyatakan sah, apabila ia mematuhi ke-8 larangan tersebut seperti yang tertulis di atas. Jika salah satu larangan tersebut dilanggar—baik sengaja atau tidak— berarti ia puasanya (uposatha-nya) tidak sempurna.
Ada satu jenis kegiatan lagi dalam agama Buddha yang bisa disebut “puasa”, yaitu vegetaris. Vegetaris berarti tidak makan makanan bernyawa (dalam hal ini daging). Atau bisa dikatakan hanya memakan sayur-sayuran. Dalam pelaksanaan vegetaris ini, umat Buddha yang vegetarian ini tidak makan daging, termasuk jenis bawang-bawangan. Untuk telur atau susu, ada vegetarian yang masih makan, ada yang tidak. Namun vegetarian murni tidak makan telur atau pun susu. Dalam melaksanakan puasa ini (vegetaris), seseorang boleh makan kapan pun dalam 24 jam, namun hanya makan sayur-sayuran, tidak boleh daging dan bawang-bawangan. Puasa ini (melaksanakan vegetaris) tidak wajib bagi umat Buddha. Biasanya umat Buddha melaksanakannya tanggal 1 dan 15 berdasar kalender lunar (berdasar revolusi bulan), ketika bulan purnama menurut perhitungan Cina.
Kesimpulannya dalam agama Buddha, terdapat puasa namun definisinya berbeda. Puasa jenis I, disebut Uposatha intinya tidak makan dari setelah siang hari sampai subuh. Puasa jenis II, disebut vegetaris intinya tidak makan makanan yang berasal dari makhluk hidup (dalam hal ini daging).


Demikianlah tinjauan Puasa dalam 2 Agama yaitu Islam dan Buddha terlebih dahulu dijabarkan , atas segala kekurangan penulis memohon maaf, karena Tema dari tulisan ini adalah Hikmah dan Manfaat Puasa untuk Alam dan Umat Manusia.

To be continued

Best Regards
Senopati Center



HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK ALAM DAN UMAT MANUSIA BAGIAN 2

Dear all

 Pada kesempatan kali ini penulis akan melanjutkan kembali pembahasan kita, yaitu, "Tema dan Manfaat Puasa untuk Alam dan Umat Manusia".  Telah dibahas pada bagian 1 bahwa hikmah dan manfaat puasa untuk alam dan umat manusia meliputi 2 Aspek utama, yaitu  Aspek Spritual dan Aspek Material. Seluruh Agama di Dunia baik Khatolik, Protestan, Budha, Hindu dan lainnya memiliki training-training puasa tersendiri. Para pembaca dapat dengan mudah browsing atau bahasa anak muda zaman sekarang "tanya ke mbah google". Diakhir Tulisan pada tema ini, yaitu bagian ke-3, Penulis juga akan melampir kegiatan-kegiatan berpuasa di masing-masing Agama , seperti janji penulis sebelumnya.

Aspek Material 

Para pelajar/ mahasiswa belajar untuk beberapa bulan secara berkesinambungan, kemudian mereka dibolehkan untuk berlibur. Para pekerja menghabiskan setidaknya 6 hari dalam seminggu untuk bekerja, sebab hari ke-7 merupakan hari libur bagi mereka untuk bersantai dan beristirahat. Manusia menguras energi mental dan fisik sepanjang hari, selanjutnya waktu istirahat dan tidur untuk merenovasi indra-indra mereka untuk hari berikutnya. Bahkan mesin-mesin dan alat-alat mekanis membutuhkan relaksasi dan kita dapat mengambil hal ini pada sepeda motor, pesawat, lokomotif dan sebagainya. Begitupula halnya dengan Organ-oragan pencernaan serta perut kita yang membutuhkan istirahat.

Pada umumnya, seseorang yang menjalani Ibadah Puasa akan mengalami godaan-godaan, jalan-jalan duniawi yang cendrung mengotori kesucian dan kesederhanaan kita. Akibatnya kita memperturutkan kata hati kita untuk makan sepanjang waktu, mengunyah kudapan (snack) dan jajanan sepanjang hari, rokok dan sebagainya sehingga kita cendrung mengalami kegemukan. Kita minum kopi terlalu banyak, atau teh, atau minuman berkarbonat. Sebagian sexaholics tak dapat menjauhkan diri dari sex kecuali kalau mereka melakukannya minimal sekali atau lebih dalam sekali dalam sehari. Ketika kita berdebat, kita mengesampingkan kesantunaqn kita dan melalkukan pembicaraan tidak santun, bahkan berkelahi secara fisik.

Kini ketika seseorang berpuasa, ia tak dapat melakukan semua itu. Ketika ia memandang makanan yang menimbulkan air liur, ia bahkan tak dapat merasakannya dan ia harus berhenti mengunyah kudapan, demikian juga menghisap rokok, jika ia berpuasa, tak ada lagi kopi yang (biasanya) diminum terus-menerus, teh ataupun cola. Syahwat seksual harus dikekang dan ketika ia terprovokasi untuk bertengkar, ia berkata, "saya sedang berpuasa, karenanya saya tak dapat meladenimu". Untuk meraih kesadaran tentang Allah Tuhan semesta Alam, kita dianjurkan melakukan sholat sunnah dan membaca Al-Qur'an ( Bagi Umat Muslim).

Berpuasa juga digunakan oleh para pasien untuk mengatur berat badan mereka, untuk mengistirahatkan sistem pencernaan, dan untuk menurunkan kolestrol dalam darah. Puasa Islami berbeda dengan program diet demikian, sebab pada Puasa Ramadhan tak ada malnutrisi (kekurangan gizi) atau perolehan kalori yang tidak cukup. Puasa Ramadhan dilakukan sukarela berlandaskan Takwa (lihat bagian 1 ).

To be continued

Best Regards
Senopati Center


Selasa, 22 Juli 2014

POLA RATA-RATA CARA BELAJAR SISWA/I BAGIAN 4


Dear all


Setelah menulis tipe belajar bagian 3, maka sebelum melanjutkan item berikutnya, yaitu :

-Tipe belajar 4 : Verbal Association (Asosiasi verbal)
-Tipe belajar 5 : Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)
-Tipe belajar 6 : Concept Learning (Belajar konsep)
-Tipe belajar 7 : Rule Learning (Belajar aturan)
-Tipe Belajar 8 : Problem Solving (Pemecahaan Masalah) 

Penulis akan mencoba untuk menggambarkan karakteristik gaya belajar siswa/i yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami oleh pengajar ataupun orang tua. Adapun karakteristik itu diantaranya adalah :

Visual
Gaya belajar melalui pengamatan: mengamati peragaan 
Membaca, menyukai deskripsi, sehingga sering kali di tengah-tengah membaca berhenti untuk membayangkan apa yang dibacanya.
Mengeja, mengenali huruf melalui rangkaian kata yang tertulis
Menulis, hasil tulisan cenderung baik, terbaca jelas dan rapi. 
Ingatan, ingat muka lupa nama, selalu menulis apa saja. 
Imajinasi, memiliki imajinasi kuat dengan melihat detil dari gambar yang ada.
Distraktibilitas, lebih mudah terpecah perhatiannya jika ada gambar. 
Pemecahan, menulis semua hal yang dipikirkan dalam suatu daftar.      
Respon terhadap periode kosong aktivitas, jalan-jalan melihat sesuatu yang dapat dilihat.
Respon untuk situasi baru, melihat sekeliling dengan mengamati struktur.  
Emosi, mudah menangis dan marah, tampil ekspresif 
Komunikasi, tenang tak banyak bicara panjang, tak sabar mendengar, lebih banyak mengamati.
Penampilan, rapi, paduan warna senada, dan suka urutan.  
Respon terhadap seni, apresiasi terhadap seni apa saja yang dilihatnya secara mendalam dengan detil dan komponen, dari pada karya secara keseluruhan.   


Auditori
Gaya, belajar melalui instruksi dari orang lain
Membaca, menikmati percakapan dan tidak memperdulikan ilustrasi yang ada
Mengeja, menggunakan pendekatan melalui bunyi kata
Menulis, hasil tulisan cenderung tipis, seadanya
Ingatan, ingat nama lupa muka, ingatan melalui pengulangan.
Imajinasi, tak mengutamakan detil, lebih berpikir mengandalkan pendengaran.
Distraktibilitas, mudah terpecah perhatiannya dengan suara.
Pemecahan, pemecahan masalah melalui lisan.
Respon terhadap periode kosong aktivitas, ngobrol atau bicara sendiri.
Respon untuk situasi baru, bicara tentang pro dan kontra.
Emosi, berteriak kalau bahagia, mudah meledak tapi cepat reda, emosi tergambar jelas melalui perubahan besarnya nada suara, dan tinggi rendahnya nada.
Komunikasi, senang mendengar dan cenderung repetitif dalam menjelaskan.
Penampilan, tak memperhatikan harmonisasi paduan warna dalam penampilan.
Respon terhadap seni, lebih memilih musik. Kurang tertarik seni visual, namun siap berdiskusi sebagai karya secara keseluruhan,tidak berbicara secara detil dan komponen yang dilihatnya.


Kinestetik
Gaya, belajar melalui melakukan sesuatu secara langsung
Membaca, lebih memiliki bacaan yang sejak awal sudah menunjukkan adanya aksi.
Mengeja, sulit mengeja sehingga cenderung menulis kata untuk memastikannya
Menulis, hasil tulisan "nembus" dan ada tekanan kuat pada alat tulis sehingga menjadi sangat jelas terbaca.
Ingatan, lebih ingat apa yang sudah dilakukan, daripada apa yang baru saja dilihat atau dikatakan.
Imajinasi, imajinasi tak terlalu penting, lebih mengutamakan tindakan/kegiatan.
Distraktibilitas, perhatian terpecah melalui pendengaran
Pemecahan, pemecahan masalah melalui kegiatan fisik dan aktivitas.
Respon terhadap periode kosong aktivitas, mencari kegiatan fisik bergerak.
Respon untuk situasi baru, mencoba segala sesuatu dengan meraba, merasakan dan memanipulasi.
Emosi, melompat-lompat kalau gembira, memeluk, menepuk, dan gerakan tubuh keseluruhan sebagai luapan emosi.
Komunikasi, menggunakan gerakan kalau bicara, kurang mampu mendengar dengan baik.
Penampilan, rapi, namun cepat berantakan karena aktivitas yang dilakukan
Respon terhadap seni, respon terhadap musik melalui gerakan. Lebih memiliki patung, melukis yang melibatkan aktivitas gerakan.


Setiap individu bisa memiliki salah satu dari karakteristik ini, atau pun perpaduan diantaranya. Orang tua dan pengajar harus jeli dalam melihat hal ini, jangan paksakan gaya belajar kita kepada siswa/i kita akan tetapi bantu mereka dalam mengatur strategi, displin dengan cara mereka. Sertakan point reward untuk mereka sehingga seimbang antara "reward dan punishment"


Dengan memadukan antara karateristik ini dengan Pola belajar siswa/i ini diharapkan akan lebih mempersiapkan para pengajar dalam menghadapi medan tempur yang akan mereka hadapi.

To Be Continued

Best Regards
Senopati Center


Sabtu, 19 Juli 2014

POLA RATA-RATA CARA BELAJAR SISWA/I BAGIAN 3

Dear all

Pada kesempatan kali ini penulis akan kembali melanjutkan Pola Rata-rata belajar siswa/i yang perlu diketahui oleh para pengajar pada umumnya. Sebelum.  merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar, apapun metodenya, siapapun pemegang pemerintahaannya, seorang pengajar yang baik akan mempertimbangkan dan harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Sejauh mana batas-batas materi pengetahuan yang telah dikuasai dan diketahui oleh siswa yang akan diajar.
2. Tingkat dan tahap serta jenis kemampuan manakah yang telah dicapai dan dikuasai oleh siswa yng bersangkutan.
3. apakah siswa sudah cukup siap dan matang untuk menerima bahan dan pola-pola perilaku yang akan diajarkan.
4. Berapa jauh motivasi dan minat belajar yang dimiliki oleh siswa sebelum belajar dimulai.

Disamping ke-empat pertanyaan diatas, ada 3 dimensi dari entering behaviour yang perlu diketahui oleh Pengajar, yaitu :

1. Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan dikuasai oleh Siswa
2. Tingkatan tahapan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sambutan atau kemampuan yang telah dimiliki siswa
3. Kesiapan dan kematangan fungsi-fungsi psikofisik.



Dengan Pertimbangan dan Dimensi diatas, ditambah dengan pengertian dari tipe pola belajar dihrpkn seorang pengajar akan siap di medan manapun dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa.

Pada Bagian ke-2 kita telah mengupas Pola belajar tipe 1 dan tipe 2 yaitu Signal Learning dan Stimulus-Repons Learning. Berikut ini penulis akan melanjutkan dengan Tipe Pola Belajar ke 3, yaitu : Chainning ( Rantai atau Rangkaian )

Chaining adalah belajar menghubungkan suatu ikatan  S-R (Stimulus-Respons) yang satu dengan lainya. Untuk mempermudah dalam mengenal tipe pola belajar ini penulis akan mencoba mengedepankan contoh yang ada seperti :
- Dalam bahasa kita banyak contph chaining seperti ibu-bapak, kampung-halaman, selamat tinggal, dan sebagainnya. Juga dalam perbuatan kita banyak terdapat chaining ini, seperti pulang kantor, ganti baju, makan siang dan sebagainya.

Chaining terjadi bila terbentuk hubungan antara S-R, sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu lagi. Jadi berdasarkan hubungan (Conntiguity).  Prinsip berkesinambungan, pengulangan dan reinforcement tetap penting bagi berlangsungnya proses chaining ini.

Karena hari telah mendekati waktu berbbuka Puasa, maka penulis akan melanjutkan tipe belajar lainnya pada tulisan erikutnya, yaitu
-Tipe belajar 4 : Verbal Association (Asosiasi verbal)
-Tipe belajar 5 : Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)
-Tipe belajar 6 : Concept Learning (Belajar konsep)
-Tipe belajar 7 : Rule Learning (Belajar aturan)
-Tipe Belajar 8 : Problem Solving (Pemecahaan Masalah) 

Thanks all

Best Regards
Senopati Center

Jumat, 18 Juli 2014

POLA RATA-RATA CARA BELAJAR SISWA/I BAGIAN 2

Dear all


Pada bagian 1 teleh dikemukakan ke-8 Tipe Pola belajar anak pada Umumnya, Pada bagian ini penulis akan mencoba untuk mengupas hal tersebut.


a. Belajar Tipe 1 : Signal Learning (Belajar Isyarat)
Tahap ini adalah tipe belajar yang paling dasar. Tahap ini merupakan hierarki yang harus dilalui setiap anak. Signal Learning terlibat aspek reaksi emosional didalamnya, dan tidak menuntut banyak persyaratatan.

Contoh :
-Melihat wajah ibu menimbulkan rasa  senang.Wajah ibu disini isyarat dari senang.

-Kata aba-aba seperti "Siap!" merupakan suatu signal / isyarat untuk mengambil sikap tertentu.

- Melihat ular yang besar menunjukkan rasa jijik. Melihat ular itu merupakan isyarat yang menimbulkan perasaan tertentu.



b. Belajar Tipe 2 : Stimulus - Respons Learning (Belajar Stimulus-Respons)

Contoh :
- Anjing dapat diajar "memberi salam". dengan menangkat kaki depannya bila dikatakan "kasih tangan!" atau "salam!". Ucapan "salam" itu merupakan stimulus yang menimbulkan respons.

Berdasarkan contoh, maka jelaslah kemampuan itu tidak diperoleh dengan tiba-tiba, akan tetapi melalui latihan dan berbagai pengulangan. Layaknya trial and error. Respons diperkuat atau di reinforce dengan adanya imbalan atau rewards. Seorang yang belajar bahasa sering menggunakan tipe ini.




Demikianlah 2 Tipe Belajar kami jabarkan, untuk tipe belajar ke 3, 4, 5, 6 , 7 dam 8 akan kami jabarkan pada kesempatan berikutnya.

Thanks all

See you soon

Kamis, 17 Juli 2014

PENDAFTARAN SISWA/I BARU 2014

SENOPATI CENTER yang membawahi i-tutor Citra Raya  dan Education Consultant kembali membuka Pendaftaran Siswa/i belajar baru. 


Konsep Belajar yang menyenangkan, didukung dengan Cinema Edutainment membuat SENOPATI CENTER menjadi solusi yang tepat bagi Anak-anak kita.
 Kepuasaan Bapak/Ibu adalah Tujuan Utama Kami ;) 

 LOVE TO TEACH AND TEACH WITH LOVE



Keterangan selengkapnya hubungi Kami di 

Marketing Mobile Phone (081268452685) 

Pin BB : 22A72B81

Taman Telaga P1 No. 50 Citra Raya Tangerang
 


Senin, 14 Juli 2014

LOWONGAN KERJA JULI 2014




Kembali membuka Lowongan Kerja bag yang membutuhkan
(Terbuka kembali bagi yang telah melamar)


1 . Staff Akademik
2.  Staff Umum

Kriteria

a. Berdomisili di daerah Citra Raya Tangerang dan sekitarnya.
b. Berpengalaman mengajar minimal 6 Bulan baik di lembaga formal ataupun Non formal
c. Bahasa Inggris Aktif (Lisan / Tulisan )

Bagi Peminat dapat datang langsung atau mengisi CV ke : 

Taman Telaga Mediterania P1 No.50 Citra Raya Tangerang
senopatieducationcenter@gmail.com / shyzar032001@yahoo.com


POLA RATA-RATA CARA BELAJAR SISWA/I BAGIAN 1

Dear all

Senang pada akhirnya dapat menulis kembali sebagai persembahan untuk semua. Pemilihan Presiden telah kita lewati tahapan demi tahapan, tinggal sekarang menunggu pemenangnya bukan?

Pesan Kami kepada Sahabat semua tetaplah bersatu dan bahu membahu dalam sektor Pendidikan khususnya anak-anak kita TK-SMP. Banyak janji yang Kami catat tertuang didalam visi misi dan dipertajam melalui debat oleh para Capres kita, semuanya baik dan tentunya kita sendirilah yang dapat menentukan mana yang terbaik. Pendidikan Moral jelas yang utama termasuk Pendidikan anti korupsi dan Politik , tetapi semuanya tetap akan kita rasakan dari Bagaimana cara mereka mengimplementasikan setelah mereka terpilih bukan?

Sebagai Pendidik ataupun Pengusaha di Bidang Pendidikan baik jalur Formal ataupun non Formal tugas kita adalah menyambut dengan tepat dan cemat serta meramu strategi untuk setiap program yang akan diluncurkan oleh pemerintahan baru ini.

Pada tulisan perdana di Bulan Ramadhan dan Bulan juli 2014 ini Kami akan mengangkat Tema

 
Pola Rata-Rata Cara Belajar Siswa/i


sebagai dasar dalam meramu strategi bagi Para Pendidik maupun Pengusaha di bidang Pendidikan .

Pakar Pendidikan yang bernama Roberth M. Gagne membedakan pola-pola belajar siswa ke dalam 8 Tipe. 8 Tipe ini merupakan satu prasyarat bagi lainnya yang lebih tinggi hierarkinya. 8 Tipe yang dimaksud ini adalah : 

1. Signal Learning (Belajar Isyarat)
2. Stimulus-Respons Learning (Belajar Stimulus Respons)
3. Chaining (Rangkaian atau Rantai )
4. Verbal Association (Assosiasi verbal)
5. Discrimination Learning (Belajar Krimarinasi)
6. Concept Learning (Belajar Konsep)
7. Rule Learning (Belajar aturan)
8. Problem Solving ( Memecahkan masalah )

Sebelum kita meninjau lebih jauh bagaimana hal ini menjadi penting dalam meramu strategi pembelajaran, Kami akan menjabarkan terlebih dahulu dari lieratur yang ada pada kami dengan bahasa yang sangat sederhana sebagai informasi ataupun pengingat bagi Sahabat yang sudah mengetahuinya pada bagian selanjutnya..

Thanks all

See you soon ;)