Minggu, 27 Juli 2014

HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK ALAM DAN UMAT MANUSIA BAGIAN 4

Dear all


Pada bagian ke - 4 yang merupakan penutup dari tema ini, penulis akan melanjutkan kembali Tinjauan beberapa Agama Besar tentang berpuasa. Setelah meninjau dari Agama Islam dan Agama Buddha, ada baiknya penulis kembali mengingatkan bahwa tinjauan ini hanya untuk mempertajam tema, bukan untuk perbandingan Agama, satu tema yaitu  HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK UMAT MANUSIA BAGIAN 4.




AGAMA KATOLIK 
http://katolisitas.org/1914/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik

Berikut ini mari kita lihat ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:
  • Kan. 1249 – Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.
  • Kan. 1250 – Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.
  • Kan. 1251 – Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.
  • Kan. 1252 – Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh; namun para gembala jiwa dan orangtua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati.
  • Kan. 1253 – Konferensi para Uskup dapat menentukan dengan lebih rinci pelaksanaan puasa dan pantang; dan juga dapat mengganti-kan seluruhnya atau sebagian wajib puasa dan pantang itu dengan bentuk-bentuk tobat lain, terutama dengan karya amal-kasih serta latihan-latihan rohani.
Memang sesuai dari yang kita ketahui, ketentuan dari Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan selanjutnya :
  • Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
  • Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
  • Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.
Maka penerapannya adalah:
  1. berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun (contoh: pantang daging, pantang rokok dll) kecuali jika hari Jumat itu jatuh pada hari raya, seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah. Penetapan pantang setiap Jumat ini adalah karena Gereja menentukan hari Jumat sepanjang tahun (kecuali yang jatuh di hari raya) adalah hari tobat. Namun, jika kita mau melakukan yang lebih, silakan berpantang setiap hari selama Masa Prapaska.
  2. Jika berpantang, pilihlah makanan/ minuman yang paling kita sukai. Pantang daging adalah contohnya, atau yang lebih sukar mungkin pantang garam. Tapi ini bisa juga berarti pantang minum kopi bagi orang yang suka sekali kopi, dan pantang sambal bagi mereka yang sangat suka sambal, pantang rokok bagi mereka yang merokok, pantang jajan bagi mereka yang suka jajan. Jadi jika kita pada dasarnya tidak suka jajan, jangan memilih pantang jajan, sebab itu tidak ada artinya.
  3. Pantang tidak terbatas hanya makanan, namun pantang makanan dapat dianggap sebagai hal yang paling mendasar dan dapat dilakukan oleh semua orang. Namun jika satu dan lain hal tidak dapat dilakukan, terdapat pilihan lain, seperti pantang kebiasaan yang paling mengikat, seperti pantang nonton TV, pantang ’shopping’, pantang ke bioskop, pantang ‘gossip’, pantang main ‘game’ dll. Jika memungkinkan tentu kita dapat melakukan gabungan antara pantang makanan/ minuman dan pantang kebiasaan ini.
  4. Puasa minimal dalam setahun adalah Hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun bagi yang dapat melakukan lebih, silakan juga berpuasa dalam ketujuh hari Jumat dalam masa Prapaska (atau bahkan setiap hari dalam masa Prapaska).
  5. Waktu berpuasa,  makan kenyang satu kali, dapat dipilih sendiri pagi, siang atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya. Karena maksud berpantang juga adalah untuk melatih pengendalian diri, maka jika kita berbuka puasa/ pada saat makan kenyang, kita juga tetap makan seperti biasa, tidak berlebihan. Juga makan kenyang satu kali sehari bukan berarti kita boleh makan snack/ cemilan berkali-kali sehari. Ingatlah tolok ukurnya adalah pengendalian diri dan keinginan untuk turut merasakan sedikit penderitaan Yesus, dan mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib demi keselamatan dunia.
  6. Maka pada saat kita berpuasa, kita dapat mendoakan untuk pertobatan seseorang, atau mohon pengampunan atas dosa kita. Doa-doa seperti inilah yang sebaiknya mendahului puasa, kita ucapkan di tengah-tengah kita berpuasa, terutama saat kita merasa haus/ lapar, dan doa ini pula yang menutup puasa kita/ sesaat sebelum kita makan. Di sela-sela kesibukan sehari-hari kita dapat mengucapkan doa sederhana, “Ampunilah aku, ya Tuhan. Aku mengasihi-Mu, Tuhan Yesus. Mohon selamatkanlah …..” (sebutkan nama orang yang kita kasihi)
  7. Karena yang ditetapkan di sini adalah syarat minimal, maka kita sendiri boleh menambahkannya sesuai dengan kekuatan kita. Jadi boleh saja kita berpuasa dari pagi sampai siang, atau sampai sore, atau bagi yang memang dapat melakukannya, sampai satu hari penuh. Juga tidak menjadi masalah, puasa sama sekali tidak makan dan minum atau minum sedikit air. Diperlukan kebijaksanaan sendiri (prudence) untuk memutuskan hal ini, yaitu seberapa banyak kita mau menyatakan kasih kita kepada Yesus dengan berpuasa, dan seberapa jauh itu memungkinkan dengan kondisi tubuh kita. Walaupun tentu, jika kita terlalu banyak ‘excuse’ ya berarti kita perlu mempertanyakan kembali, sejauh mana kita mengasihi Yesus dan mau sedikit berkorban demi mendoakan keselamatan dunia.

AGAMA KRISTEN
http://www.tanyaalkitab.com/2012/12/puasa-dalam-agama-kristen.html 

Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.

Apakah tujuannya berpuasa?
1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh  dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.
 
Bagaimana cara  berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.

Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)


AGAMA HINDU
http://hukumhindu.blog.com/2011/08/01/kumpulan-artikel-puasa-menurut-hukum-hindu/ 

 Pada dasarnya hukum berarti aturan, puasa berarti mendekatkan diri dengan Tuhan melalui pengenda lian indrya atau indra, lalu bagaimana Puasa dalam Hukum Hindu? dibawah ini saya kutipkan beberapa artikel yang membahas tentang puasa diadalam ajaran Hindu atau Hukum Hindu. Puasa dalam kaitanya Hukum Hindu adalah sebagai Penebusan Dosa, tentang puasa sebagai penebusan Dosaterdapat didalam  kitab-kitab Dharmasastra.

Arti Kata Puasa

Puasa berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Upa dan Wasa, di mana Upa artinya dekat atau mendekat , dan Wasa artinya Tuhan atau  Yang Maha Kuasa. Upawasa atau puasa artinya mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa Jadi sebenarnya Islam Indonesia telah meminjam istilah puasa dari Hindu sebab puasa dalam bahasa Arab adalah shaum, di Jawa dan Sunda istilahnya menjadi syiam. Jadi, puasa dalam Hindu merupakan bagian dari tapa. Kata tapa mempunyai arti pengendalian terhadap napsu: napsu makan, minum, sex serta hiburan. Aplikasi daripada tapa berbentuk brata yaitu pengendalian indri.

Berpuasa menurut Hindu

PUASA
  1. Puasa (Upawasa) yang wajib (diharuskan) adalah:
  1. Siwaratri (lihat kalender) jatuh pada panglong ping 14 Tilem ke pitu, yaitu sehari sebelum tilem. Contoh: Untuk y.a.d. jatuh pada Hari Rabu, tanggal 21 Januari 2004. Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai sejak matahari terbit pada hari Rabu tanggal 21 Januari 2004 sampai dengan matahari terbenam tanggal 22 Januari 2004.
  2. Nyepi, jatuh pada penanggal ping pisan sasih kedasa (lihat kalender ketika libur nasional). Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai ketika fajar hari itu sampai fajar keesokan harinya (ngembak gni).
  3. Purnama dan tilem, puasa tidak makan atau minum apapun dimulai sejak fajar hari itu hingga fajar keesokan harinya.
  4. Puasa untuk menebus dosa dinamakan dalam Veda Smrti untuk Kaliyuga: Parasara Dharmasastra, sebagai “Tapta krcchra vratam” adalah puasa selama tiga hari dengan tingkatan puasa:
  1. minum air hangat saja,
  2. susu hangat saja,
  3. mentega murni saja,
  4. tanpa makan dan minum sama sekali.
Pilihan ditentukan oleh jenis dosa yang dilakukan: membunuh binatang, membunuh/ mencederai sapi, hubungan kelamin terlarang (zina), makan makanan terlarang, membunuh manusia, dll.
  1. Puasa yang tidak wajib adalah puasa yang dilaksanakan di luar ketentuan di atas, misalnya pada hari-hari suci: odalan, anggara kasih, dan buda kliwon. Puasa ini diserahkan pada kebijakan masing-masing, apakah mau siang hari saja atau satu hari penuh. Ingat bahwa pergantian hari menurut Hindu adalah sejak fajar sampai fajar besoknya; bukan jam 00 atau jam 12 tengah malam.
  2. Puasa berkaitan dengan upacara tertentu, misalnya setelah mawinten atau mediksa, puasa selama tiga hari hanya dengan makan nasi kepel dan air kelungah nyuhgading.
  3. Puasa berkaitan dengan hal-hal tertentu: sedang bersamadhi, meditasi, sedang memohon petunjuk kepada Hyang Widhi, setiap saat (tidak berhubungan dengan hari rerainan) dan jenis puasa tentukan sendiri apakah total (tidak makan dan minum sama sekali) selama 1 hari 1 malam atau seberapa mampunya. Memulai puasa dengan upacara sederhana yaitu menghaturkan canangsari kalau bisa dengan banten pejati memohon pesaksi serta kekuatan dari Hyang Widhi. Mengakhiri puasa dengan sembahyang juga banten yang sama. Makanan sehat yang digunakan sebelum dan setelah puasa terdiri dari unsur-unsur: beras (nasi) dengan sayur tanpa bumbu keras, buah-buahan, susu, madu dan mentega.
Makanan yang dianjurkan dan dilarang bagi umat Hindu ada dalam Manawa Dharmasastra buku ke V. Silahkan lihat dan pelajari, usahakan menepati apa yang ditulis disana. Wanita yang sedang haid ada dalam keadaan cuntaka, jadi tidak boleh berpuasa. Tidak ada perbedaan puasa antara laki dan perempuan.

  
AGAMA KHONGHUCU

Puasa Dalam Agama Khonghucu

Dalam agama Khonghucu, kita mengenal adanya ibadah berpuasa (Chai). Sebagaimana tertulis dalam Kitab Kesusilaan (Li-Ji) XXII yang berbunyi: “Ketika tiba waktu menaikan sembahyang, seorang Susilawan akan bersuci diri dengan cara berpuasa lahir bathin.

 

”Di dalam Kitab Tengah Sempurna (Zhong Yung) XV:3 juga tertulis: ”Maha besar Tuhan YME, demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa membersihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap, sujud bersembahyang kepada Nya, terasakan kehadiranNya diatas dan di kanan kiri kita. 


Makna puasa dalam agama Khonghucu ada 2, yaitu:

1. Sebagai sarana mensucikan diri dalam persiapan melaksanakan sembahyang besar kepada Tuhan YME.

2. Sebagai pelatihan mengendalikan diri agar selalu dapat menjaga perilaku, tutur kata, dan perbuatan yang tidak melanggar kesusilaan, sehingga jiwa kita sepenuhnya dapat kembali pada Cinta Kasih.


Nabi Khongcu bersabda ”Bila setiap orang dalam setiap hari dapat kembali kepada Kesusilaan, maka dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Puasa dari bentuknya, Kita menggolongkan puasa menjadi 2 jenis, yaitu Puasa secara Rohani dan Puasa secara Jasmani. Puasa secara Rohani itu, wajib dilakukan secara terus menerus setiap saat oleh umat, wujudnya adalah : memegang teguh pada sikap yang membatasi diri terhadap 4 pantangan, yaitu “Tidak melihat yang tidak susila, tidak mendengar yang tidak susila, tidak membicarakan yang tidak susila, dan tidak melakukan yang tidak susila.” Sementara Puasa secara Jasmani, ada beberapa bentuk, secara garis besarnya adalah Berpantang makan daging (vegetarian) secara berkala pada hari sembahyang tertentu, Berpantang makan daging secara permanen. Puasa penuh, tidak makan dan minum dari pagi sampai sore pada hari sebelum melakukan sembahyang besar.

Perlu menjadi catatan, bahwa pada saat melaksanakan Puasa secara Jasmani itu, tidak boleh meninggalkan Puasa Rohaninya.


Secara lebih detail Puasa secara Jasmani, dalam perkembangan kehidupan masyarakat umat Khonghucu, dikenal beberapa bentuk yang lazimnya dilaksanakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

- Yue Lo Chai : Berpantang daging pada hari pertama setiap bulan Imlek (Lunar)

- Cheng Huang Chai: Berpantang daging pada hari ke-1 dan ke-15 setiap bulan Imlek.

- Kuan In Chai: Berpantang daging pada hari ke-2, ke-6, dan ke-9 tiap bulan Imlek.

- Tsao Wang Chai: Berpantang daging pada hari ke-1, ke-3, ke-5, ke-6 tiap bulan Imlek.

- Chin Huang Chai: Berpantang daging selama 9 hari penuh pada bulan ke-9 Imlek, atau 1 bulan penuh.

- Chang Chai: Berpantang daging, minuman keras, bawang putih secara terus menerus, dan bilamana hal itu dapat dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut, disebut “Chang Su/ Mutih”.


Yang dilakukan dalam bersuci diri itu ialah mensucikan yang tidak suci sehingga semuanya suci. Karena itu seorang Susilawan kalau tidak ada urusan besar, kalau tidak benar-benar didorong oleh rasa sujud dan hormat, ia tidak mencoba penyucian diri ini. Bila ia tidak sedang bersuci diri, ia tidak was-was terhadap pengaruh benda-benda, ia juga tidak menghentikan berbagai kegemaran dan keinginan yang positif.

Tetapi setelah ia bermaksud bersuci diri, ia lalu mawas terhadap segala pengaruh benda-benda yang menyesatkan dan dikendalikan berbagai kegemaran dan keinginannya. Telinganya tidak mendengarkan musik; seperti yang tertulis di dalam kitab Kesusilaan, “Bahwa orang yang bersuci diri, tiada musik baginya.”Ayat ini hendak mengatakan bahwa ia tidak berani membiarkan citanya. Hati tidak berani memperturuti pikiran sia-sia, ia mesti memadukan diri didalam Jalan Suci. Ia tidak membiarkan kaki tangannya melakukan gerak langkah yang sia-sia, tetapi memadukannya di dalam kesusilaan. Ia benar-benar berusaha luas sempurnakan sari dan kecerahan kebajikannya.Di dalam Kitab Sabda Suci (Lun Yu) X:7 tertulis : ”Pada waktu bersuci diri selalu mengenakan pakaian kain linen yang bersih. Pada waktu bersuci diri, macam makan Nabi Khongcu diubah, demikian pula tempat duduk-Nya berpindah dari tempat duduk biasa".

Pada saat menjelang sembahyang besar “Cing Thien Kong/ Pai Thi Kong” Berpantang daging dan berpuasa 1 hari setelah merayakan Tahun Baru Imlek, pada tanggal 2 s/d 8 bulan pertama Imlek, dengan cara seperti berikut :

* Pada tanggal 2 s/d 7 bulan pertama Imlek, makannya tanpa daging.

* Pada tanggal 8 bulan pertama Imlek dilakukan puasa penuh dari pukul 05.30 s/d pukul 22.00. Sebelumnya pada sore harinya tanggal 8 tersebut saat mandi keramas.

* Tepat pada pukul 21.00 saat dimulai sembahyang besar s/d pukul 22.00.

* Selesai sembahyang baru dimulai berbuka puasa dengan makanan tanpa daging.

 

Demikianlah tinjauan Puasa di beberapa Agama yang menandakan bahwa Puasa adalah kodrat Alam dan umat manusia. Manusia harus bisa mengendalikan diri mereka untuk menjadi insan yang lebih baik. Manusia adalah pengelola bumi yang dipercaya oleh sang Pencipta. Hawa Nafsu harus dikendalikan. Untuk mengendalikan dibutuhkan sebuat trainig yang berkesinambungan. 

 

Akhir kata,  mohon maaf apabila ada kekurangan pada tulisan ini, semoga bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Penulis mewakili keluarga besar Senopati Center mengucapkan 
 


 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar