Jumat, 25 Juli 2014

HIKMAH DAN MANFAAT PUASA UNTUK ALAM DAN UMAT MANUSIA BAGIAN 2

Dear all

 Pada kesempatan kali ini penulis akan melanjutkan kembali pembahasan kita, yaitu, "Tema dan Manfaat Puasa untuk Alam dan Umat Manusia".  Telah dibahas pada bagian 1 bahwa hikmah dan manfaat puasa untuk alam dan umat manusia meliputi 2 Aspek utama, yaitu  Aspek Spritual dan Aspek Material. Seluruh Agama di Dunia baik Khatolik, Protestan, Budha, Hindu dan lainnya memiliki training-training puasa tersendiri. Para pembaca dapat dengan mudah browsing atau bahasa anak muda zaman sekarang "tanya ke mbah google". Diakhir Tulisan pada tema ini, yaitu bagian ke-3, Penulis juga akan melampir kegiatan-kegiatan berpuasa di masing-masing Agama , seperti janji penulis sebelumnya.

Aspek Material 

Para pelajar/ mahasiswa belajar untuk beberapa bulan secara berkesinambungan, kemudian mereka dibolehkan untuk berlibur. Para pekerja menghabiskan setidaknya 6 hari dalam seminggu untuk bekerja, sebab hari ke-7 merupakan hari libur bagi mereka untuk bersantai dan beristirahat. Manusia menguras energi mental dan fisik sepanjang hari, selanjutnya waktu istirahat dan tidur untuk merenovasi indra-indra mereka untuk hari berikutnya. Bahkan mesin-mesin dan alat-alat mekanis membutuhkan relaksasi dan kita dapat mengambil hal ini pada sepeda motor, pesawat, lokomotif dan sebagainya. Begitupula halnya dengan Organ-oragan pencernaan serta perut kita yang membutuhkan istirahat.

Pada umumnya, seseorang yang menjalani Ibadah Puasa akan mengalami godaan-godaan, jalan-jalan duniawi yang cendrung mengotori kesucian dan kesederhanaan kita. Akibatnya kita memperturutkan kata hati kita untuk makan sepanjang waktu, mengunyah kudapan (snack) dan jajanan sepanjang hari, rokok dan sebagainya sehingga kita cendrung mengalami kegemukan. Kita minum kopi terlalu banyak, atau teh, atau minuman berkarbonat. Sebagian sexaholics tak dapat menjauhkan diri dari sex kecuali kalau mereka melakukannya minimal sekali atau lebih dalam sekali dalam sehari. Ketika kita berdebat, kita mengesampingkan kesantunaqn kita dan melalkukan pembicaraan tidak santun, bahkan berkelahi secara fisik.

Kini ketika seseorang berpuasa, ia tak dapat melakukan semua itu. Ketika ia memandang makanan yang menimbulkan air liur, ia bahkan tak dapat merasakannya dan ia harus berhenti mengunyah kudapan, demikian juga menghisap rokok, jika ia berpuasa, tak ada lagi kopi yang (biasanya) diminum terus-menerus, teh ataupun cola. Syahwat seksual harus dikekang dan ketika ia terprovokasi untuk bertengkar, ia berkata, "saya sedang berpuasa, karenanya saya tak dapat meladenimu". Untuk meraih kesadaran tentang Allah Tuhan semesta Alam, kita dianjurkan melakukan sholat sunnah dan membaca Al-Qur'an ( Bagi Umat Muslim).

Berpuasa juga digunakan oleh para pasien untuk mengatur berat badan mereka, untuk mengistirahatkan sistem pencernaan, dan untuk menurunkan kolestrol dalam darah. Puasa Islami berbeda dengan program diet demikian, sebab pada Puasa Ramadhan tak ada malnutrisi (kekurangan gizi) atau perolehan kalori yang tidak cukup. Puasa Ramadhan dilakukan sukarela berlandaskan Takwa (lihat bagian 1 ).

To be continued

Best Regards
Senopati Center


Tidak ada komentar:

Posting Komentar