Pantaskah Saya Untuk Kesempatan Ini ?
Melihat dan mengunjungi negara lain untuk pertama kali
adalah pengalaman yang tak ternilai bagi setiap orang apapun tujuan mereka baik
itu pendidikan, budaya, perdagangan, liburan dan lainnya. Bagi saya sendiri
selalu menjadi hal yang menarik untuk berkunjung ke suatu tempat yang baru,
apalagi Negara lain. Karena saya dapat belajar sekaligus bersyukur dilahirkan
sebagai warga negara Indonesia. Hal ini juga yang membut saya sangat antusias
dan bersemangat ketika Bapak / Ibu guru disekolah menawarkan kesempatan untuk
berkunjung ke Malaysia dan Bangkok di kelas kami. Bukan hanya itu, bahkan saya
rela mengisi waktu liburan akhir tahun saya untuk membuat makalah sebagai
syarat yang diberikan oleh Beliau.
Kenapa saya pantas
mendapatkan kesempatan ini? Pertanyaan ini akan saya jawab dengan dasar
kata-kata pertanyaan yang meliputi :
- Apa
- Mengapa?
- Bagaimana?
- Kapan?
- Siapa?
- Dimana?
Untuk memulai bagian pertama, kalimat tanyanya akan saya
buat menjadi Apakah saya pantas mendapatkan kesempatan ini? jawabannya adalah
sangat pantas. Langsung saya jawab pada kalimat tanya yang kedua, yaitu mengapa
saya merasa sangat pantas? Pertanyaan ini akan saya jawab karena melihat dari
prestasi dan cara saya meraih prestasi tersebut. Bukan hanya itu saja, pengalaman-pengalam baru di Negara lain
akan membuat saya lebih meningkat baik dari segi prestasi, akhlak maupun
ibadah.
Pertanyaan ketiga yang dapat mewakili makalah ini adalah
bagaimana saya dapat merraih prestasi itu? Jawabannya adalah sungguh perjuangan yang
tidak mudah dan penuh cobaan serta godaan. Setiap pulang sekolah disaat
teman-teman sedang beristirahat setelah bermain, saya bersiap-siap untuk
mengulang pelajaran disekolah, bahkan setiap malam pada hari Senin sampai Kamis
tepatnya pada jam 19:00 smpi dengan 20:00 malam saya les di Senopati education
center, tempat les yang menyenangkan. Godaan selalu datang untuk bermain dengan
teman-teman, untungnya di tempat les pembelajaran dilakukan secara menyenangkan
sehingga saya tetap menikmati nya.
Kapankah waktu yang tepat bagi saya
untuk berpergian jauh? Jawabannya adalah saat ini yaitu disaat kesempatan ini
terbuka bagi saya dan saya harus berusaha untuk mengambinya. Dari berbagai literature
yang saya dapatkan berkunjung ke kota Bangkok sangat bermanfaat karena dari
literarur yang saya dapatkan di Wkipedia Bangkok adalah
salah satu kota dengan perkembangan terpesat, dengan ekonomi yang dinamis dan
kemasyarakatan yang progresif di Asia Tenggara. Kota
ini sedang berkembang menjadi pusat regional yang dapat menyaingi Singapura dan Hong Kong,
namun masih mempunyai masalah dalam sektor infrastruktur dan sosial sebagai
akibat perkembangannya yang pesat. Bangkok telah lama menjadi pintu masuk bagi
penanam modal asing yang ingin mencari pasar baru di Asia. Kota ini juga
mencatat sebagai salah satu kota di dunia dengan laju penambahan
konstruksi gedung pencakar langit tercepat. Kaya akan situs-situs budaya
membuat Bangkok sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Provinsi
Bangkok berbatasan dengan enam provinsi lainnya: Nonthaburi, Pathum Thani, Chachoengsao, Samut Prakan, Samut Sakhon dan Nakhon Pathom.
Bangkok adalah salah satu hub (penghubung) jalur udara terpenting di
Asia. Pada tahun 2005, lebih dari sembilan puluh maskapai melayani Bandar
Udara Internasional Don Mueang (IATA: DMK; ICAO: VTBD) dan lebih dari 38.000.000
penumpang, 160.000 penerbangan and 700.000 ton kargo ditangani di bandara ini
setiap tahunnya. Don Mueang adalah bandara tersibuk ke 18 di dunia, kedua
tersibuk di Asia berdasarkan jumlah penumpang, ke 15 tersibuk di dunia dan ke 4
di Asia berdasarkan jumlah penumpang Internasional. Don Mueang juga secara
konsisten diperingkatkan sebagai penerima lalu lintas kargo tersibuk ke 19 di
dunia dan ketujuh di Asia Pasifik. Don Mueang dianggap sebagai salah satu
bandara internasional tertua di dunia, pembukaannya pada Maret 1914 membuatnya
hampir 20 tahun lebih tua daripada Bandar
Udara Internasional London Heathrow. Bandara ini memiliki tiga
terminal dan terletak sekitar 30 meter di Utara kota Bangkok.
Pada 28 September 2006, Bandara
Suvarnabhumi (IATA: BKK; ICAO: VTBS) menjadi bandara
internasional di Bangkok, menggantikan Don Meang. Bandara ini terletak di
sebleah Tenggara Bangkok di distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan.
Don
Mueang tetap digunakan sebagai pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand
(Royal Thai Air Force). Thai Airways dan kebanyakan maskapai penerbangan
berbiaya murah menggunakan Don Mueang untuk melayani penerbangan domestik,
untuk mengurangi padatanya bandara Suvarnabhumi hingga terminal berikutnya
dibuka.
Nama lengkap sangat resmi Kota
Bangkok (nama pemberian) yang diberikan oleh Raja Buddha Yodfa
Chulaloke, dan kemudian diralat oleh Raja Mongkut, adalah Krung Thep Mahanakhon Amon
Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom
Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam
Prasit (กรุงเทพมหานคร อมรรัตนโกสินทร์ มหินทรายุธยามหาดิลกภพ นพรัตน์ราชธานี บุรีรมย์อุดมราชนิเวศน์มหาสถาน อมรพิมานอวตารสถิต สักกะทัตติยะวิษณุกรรมประสิทธิ์,
listen (bantuan·info)).
Nama ini terdiri atas kombinasi dua bahasa kuno India, Pali dan Sanskerta. Setelah peromanisasian bahasa
ini, nama tersebut ternyata seharusnya ditulis sebagai Krung-dēvamahānagara
amararatanakosindra mahindrayudhyā mahātilakabhava navaratanarājadhānī
purīrāmasya utamarājanivēsana mahāsthāna amaravimāna avatārasthitya
shakrasdattiya vishnukarmaprasiddhi, yang artinya "Kota malaikat, kota
besar, kota intan abadi, kota Dewa Indra yang tidak tergoyahkan, ibu kota agung
dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh
dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan
adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan
dibangun oleh Wisnu".Sekolah-sekolah lokal mengajarkan anak-anak nama
lengkap kota ini, meskipun hanya sedikit yang dapat menjelaskan artinya karena
banyak dari kata-katanya yang kuno dan kini tidak dipakai lagi dalam bahasa
lisan, juga tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang Thailand
yang mengingat kembali nama lengkap kota ini akibat dari penggunaan nama
tersebut dalam sebuah lagu pop populer Krung
Thep Mahanakhon (1989) oleh
Asanee-Wasan Chotikul dan sering disebutkan sambil menyanyikan lagu ini pada
saat yang bersamaan, sama seperti penutur Bahasa Inggris yang mungkin
menyanyikan lagu alfabet ketika mengulang huruf-huruf Bahasa Inggris. Nama
lengkap Bangkok telah terdaftar di dalam Guinness Book
of Records sebagai
nama tempat terpanjang di dunia. Hal ini yang membuat saya semakin tertarik ke
kota Bangkok terutama mengenai perkembangan Islam disana yang saya dapatkan
dari blog : http://senyumislam.wordpress.com/2012/04/28/sejarah-islam-di-kota-bangkok/ dimana dalam blog itu dituliskan sebagai
berikut :
Salah satu komunitas Islam yang paling tinggi aktivitas keislamannya
adalah komunitas Muslim Kaewnimitr. Dalam bahasa Thailand, Kaewnimit bisa
disebut dengan istilah nikmat kebaikan dari Allah SWT, ’nimit’ asal kata atau
istilah ’nikmah’.
Kaewnimitr
adalah masyarakat Muslim yang bermigrasi dari Patani, telah hidup hampir 200
tahunan di urban Kota Bangkok Thailand, tepatnya di sub distrik Suanprickthai.
Daerah ini adalah penghasil lada terbesar. Kemudian komunitas ini bertebaran di
kota Bangkok, Nonthaburi dan Ayuthaya
Komunitas
Muslim ini selalu berkumpul di masjid mereka yang mereka beri nama Jumrotul
Islam untuk shalat Jumat. Namun daerah ini sering terkena musibah banjir karena
memang berada di aliran sungai Saen Sep. Dan ketika perang dunia kedua terjadi,
mereka tidak dapat melaksanakan shalat jumat berjamaah kembali.
Setelah
itu mereka berpindah dan langsung membuat basis masjid kembali yang mereka
namakan sesuai dgn nama komunitas mereka Masjid Kaewnimitr, tepatnya didirikan
di Moo4, Klong Nueng, Klong Luang, Pathumthani. Masjid di sini mempunyai
pengurs lengkap, Haji Lyrang sebagai Imam, Haji Daphu sebagai Khatib dan Bapak
NavaVee seabagai bilal ketika itu. Masjid ini berbentuk masjid kecil yang
terbuat dari kayu biasa dari kayu jati pilihan berukuran 8 x 12 meter yang
tidak cukup menampung jamaah masjid yang kemudian terus bertambah
Pada
tahun 1957 masjid asli dirubah menjadi masjid 2 lantai dengan lantai marmer
berukuran 18 x 30 meter dan tidak mengalami perubahan hingga sekarang dan dapat
menampung sampai 1000 jamaah atau sekitar 600-650 keluarga Muslim.
Pembangunan
masjid hingga sebesar ini, berasal dari infaq masyarakat di sekitarnya atau
komunitas. Pemerintah menyediakan fasiltas umum dan fasilitas sosial seperti
sekolah publik atau negeri setingkat SD sampai SMP milik kerajaan yang biasa
disebut Saman. Komunitas Muslim Kaewnimitr bisa melakukan kegiatan ibadah dan
keislaman dengan baik selama ini, tanpa mendapat halangan apapun.
Kegiatan
masjid ini sangat ramai baik hari biasa maupun hari besar Islam. Di bawah
masjid terdapat kegiatan madrasah, mengajarkan Qur’an dan fiqh setiap hari
untuk sekitar 300 anak. Jamaah dewasa yang ikut belajar sekitar 50 hingga
100-an orang.
Seperti
laiknya kegiatan masjid pada bulan Ramadhan, mereka mengadakan kegiatan lomba
hafidz Qur’an bagi anak-anak dan pemuda, juga mengajarkan mereka untuk memimpin
imam tarawih secara bergantian tiap malam. Tidak lupa komunitas Muslim di
Kaewnimitr juga selalu mengarahkan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan
terbaik di dalam kota Bangkok maupun luar negeri Thailand.
Tantangan
terbesar bagi umat Islam di kota Bangkok dan Thailand secara umum adalah
peningkatan kualitas hidup yang berkenaan dengan intelektualitas. Hal ini
sangat penting agar mereka dapat memahami kewajibannya sebagai Muslim
sesungguhnya dan menjalankan nilai-nilai Islam, cerdas dan dapat menyiasati
hidup mereka untuk kemudian secara mandiri hidup sebagai layaknya warganegara
lain tanpa dibedakan.
Komunitas
Muslim di sekitar masjid Kaewnimitr ini cukup unik karena di antara keluarga
inti Muslimnya memberlakukan pemakaian bahasa sehari-hari menggunakan bahasa
Melayu asli. Hampir di setiap pojok pembicaraan warga Muslim di sini terdengar
percakapan khas Melayu seperti layaknya di negeri Malaysia atau Indonesia
Mesjid
Kaewnimitr ini sangat terkenal di kalangan umat Islam di Asia Tenggara. Banyak
dari mereka yang berkunjung dan shalat di masjid ini. Mereka berasal dari
berbagai negara seperti Kamboja, Brunei, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filipina
bahkan dari luar Asia. Biasa mereka juga melakukan silaturahim dan bertatap
muka antar sesama saudara seakidahnya
Bahasa
Melayu yang dipakai di komunitas ini mempermudah akses sesama Muslim untuk
berinteraksi lebih jauh dan lebih dekat sebagai saudara seiman. Tidaklah jika
berlebihan apabila wilayah ini dikatakan sebagai ’Makkah-nya” Asia Tenggara.
Pemerintah
Kerajaan Thailand memahami bahwa bahasa Melayu ini bukan bahasa ’politik’ tapi,
bahasa ynag menghubungkan sebagian dari ikatan akidah umat Islam se-Asia
Tenggara. Bahasa yang juga untuk pengajaran pendidikan Islam serta interaksi
sosial yang menjaga nilai-nilai syara’ dalam Islam
Bahkan
saking begitu banyaknya Muslim yang datang ke masjid ini, pernah di suatu
khutbah Jumat, khatibnya menyampaikan khutbahnya dalam 4 bahasa sekaligus;
bahasa Arab, Thailand, Melayu dan Inggris. Sebuah kekayaan akidah yang luar
biasa kuat dan kokoh ikatannya dari sebuah masjid dan komunitasnya, yang hidup
ditengah-tengah mayoritas non-Muslim di Thailand.
Hal
ini semakinn menyakinkan saya untuk mengambi kesempatan berkunjung ke kota
Bangkok. Begitupula halnya dengan Malaysia.
Sebagai sebuah Negara tetangga sesame melayu, Malaysia seperti saudara
sendiri. Banyak pertentangan dan persaingan Indonesia dengan Malaysia, akan
tetapi tidak bisa dipungkiri banyak persamaan yang kita miliki. Sebagai Contoh
di Negeri Sembilan adalah tempat Sultan-Sultan Istana Pagaruyuang Sumatra Barat
ketika terjadi keruntuhan dii Istana tersebut dan bukan hanya itu, masih banyak
yang lainnya.Untuk pertanyaan Siapa dan dimana secara tidak langsung telah terjawab yaitu Sayalah yang pantas untuk diberikan kesempatan berkunjung ke Bangkok dan Malaysia. Walaupun pada akhirnya saya belum mendapatkan kesempatan itu, setidaknya saya telah berusaha memperjuangkan ke inginan saya dan Saya akan lebih siap lagi pada kesempatan berikutnya. Demikianlah makalah singkat yang dapat saya buat. Semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.