Suka tidak suka, dengan kita sadari ataupun tidak di kehidupan ini pasti kita akan berhadapan pada suatu keadaan dimana kita harus bicara di depan umum, baik itu kelompok, orang banyak, organisasi dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari hal ini adalah Public Speaking. Banyak teori dan pengalaman yang telah dipaparkan pada berbagai media, akan tetapi jika kita kelompokan menjadi sebuah kesatuan, maka poin nya akan menjadi 5 bagian, apakah itu?
Lakukan riset tentang audience Anda.
Persiapkan konsep tertulis seperlunya.
Sering-sering berlatih untuk berbicara 1-5 menit
Selalu berani tampil bicara dalam berbagai kesempatan.
Minta penilaian teman tentang penampilan atau pembicaraan Anda.
Keterangan selengkapnya dapat kita bersama pada Video You Tube diatas. Silahkan tanyakan pertanyaan kalian baik di kolom komentar pada blog ini ataupun kolom komentar pada video You Tube nya. Senopati Center juga membuka kursus Public Speaking secara live di workshop nya. Silahkan hubungi workshop kami untuk keterangan selengkapnya.
Sesuai dengan judul diatas maka kami akan coba kami mengupas perihal Break-Even (BE) atau bahasa sederhananya Titik Impas dan cara mengaplikasikannya secara sederhana. Bagi teman-teman yang belum mengerti apa itu BE, bisa di lihat pada postingan kita sebelumnya ya ;) Ikuti link ini untuk mengetahui apa itu sebenarnya Break-Even (BE).
http://www.senopatieducationcenter.com/online/kursus-tangerang-entreprenurship/ BE adalah suatu cara atau teknik untuk mengetahui kaitan diantara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi dan laba.Dengan mengetahui kaitan serta hubungan itu maka analisa BE dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran atau tujuan perusahaan atau dengan kata lain "mau di bawa kemana usaha kita ini". :D
Secara garis besar kegunaan Break-Even (BE) ini diantaranya adalah :
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi seorang pengusaha (yang akan memulai sebuah usaha) atau seorqang manajer.
contoh kasusnya seperti :
Ketika kita memutuskan untuk memulai usaha toko mainan atau usaha kuliner. Langkah awal yang harus dihitung dan dilihat adalah Break-Even (BE). BE akan membantu insting kita sebagai pengusaha dalam mengambil keputusan apakah usaha itu layak direalisasikan, dilanjutkan, bagaimana cara mengembangkannya atau mungkin tidak dilanjutkan lagi.
Ketika kita akan take over (mengambil alih) suatu usaha dari pihak lain. Mengetahui analisa BE dari pembukuan pihak tersebut akan membantu insting kita untuk jadi atau tidak melakukan take over usaha tersebut.
Seorang manajer akan mengambil sebuah keputusan tertentu dengan terlebih dahulu menanyakan berapa titik BE nya.
Sebagai landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu. Jadi dapat digunakan untuk perencanaan laba atau bahasa kerennya "profit planning".
contoh kasusnya seperti :
Ketika kita ingin mencanangkan sebuah target laba dalam usaha kita maka analisa BE ini akan sangat membantu. Dengan analisa ini kita dapat menentukan target laba yang realistis bisa kita atau bersama tim kita capai. Target Laba itu akan dapat membuat kita merencanakan kegiatan pengembangan baik itu dalam segi marketing ataupun produk dengan tetap berpatokan pada rambu-rambu dari analisa BE, seperti mana biaya yang harus ditekan, biaya yang harus dimaksimalkan dalam mencapai target laba dan lainnya. Hal ini dapat membuat kita lebih teararah dalam merencanakan serta meminimalkan resiko kerugian.
Seorang Pengusaha yang memiliki manajer dapat mengarahkan manajernya untuk mecapai target laba tersebut. Memberikan motivasi dengan tepat dan membuat lingkungan kerja atau corporate culture usahanya kondusif dengan targetnya.
Sebagai dasar serta landasan untuk mengendalikan kegiatan operasional yang sedang berjalan, yaitu untuk alat pencocokan realisasi dengan angka-angka dalam perhitungan BE atau dalam gambar diagram, atau dengan bahasa sederhana sebagai alat untung mengontrol usaha kita "controlling"
contoh kasusnya seperti :
Ketika usaha berjalan, kita dapat melihat analisa BE dalam bentuk diagram untuk mengetahui hal yang membuat usaha kita tidak berjalan, apa kelebihan yang harus ditingkatkan dan sektor mana yang harus ditingkatkan. Seorang Pengusaha yang memiliki orang keuangan bisa memerintahkan untuk membuat perhitungan serta analisa ini akan tetapi tugas pengusaha atau yang memiliki usahalah untuk mengambil keputusan. Insting kita akan lebih terarah jika kita memahami analisa ini.
Seorang Manajer dapat dengan mudah mengontrol timnya sesuai target yang telah dicanangkan.
Sebagai pertimbangan untuk menentukan harga jual dari produk kita, yaitu setelah diketahui hasil-hasil perhitungannya menurut analisa BE dan laba yang ditargetkan.
contoh kasusnya seperti :
Ketika kita memulai usaha atau meluncurkan produk baru, Analisa BE dapat membantu kita harga yang pantas untuk produk itu sesuai laba yang ingin di capai. Tentunya hal ini juga harus di ikuti oleh analisa S.W.O.T (akan kita jabarkan pada postingan sebelumnya atau teman-teman bisa browsing di blog lain koq :D ).
Pengusaha atau manajer bisa menyerahkan perhitungan ini ke bagian keuangan dan divisi-divisnya, akan tetapi yang perlu diingat tugas pengusaha yang dijabarkan oleh manajer lah penentu dari kelangsungan hidup usaha itu sendiri.
Dari penjabaran diatas, maka analisa BE dapat digunakan untuk berbagai bahan pertimbangan bagi seorang pengusaha atau manajer baik pada usaha yang baru akan dimulai, perusahaan yang sudah berjalan bahkan perusahan yang sudah mapan sekalipun. Apapun jenis usahanya, apakah itu warung biasa, rumah makan, toko mainan, lembaga kursus, sekolah swasta, perusahaan minyak dan sebagainya. Perbedaan yang paling mendasar dalam perhitungan dan analisa BE adalah besarnya angka-angka dan variasi jenis komponen biaya.
Kita akan mengupas lebih mendalam lagi pada postingan selanjutnya, jangan kemana-mana ya tetap ikuti blog ini dan jangan lupa juga subscribe You Tube Channel Senopati Center, kenapa? karena disana nanti kami akan mencoba menjabarkannya secara visual tentang apa yang ada di blog ini, berikut link nya, kalau kalian suka jangan lupa like dan share ke kerabat lainnya ;)