Lalu apakah hubungan dengan menanamkan Jiwa Entrepreneur sejak dini?
Kalimat yang dapat di berikan oleh penulis adalah :
AJARKAN KEPADA ANAK KITA UNTUK KUAT
MENGHADAPI TANTANGAN
Seseorang yang dinilai berhasil dalam kehidupannya adalah orang yang mampu melewati masa-masa sulit. toh Kesuksesan diperoleh setelah mengatasi satu tantangan ke tantangan lainnya. Semua penemuan terhebat di dunia berawal dari berbagai kesalahan dan rintangan, semua profesi mempunyai rintangan yang harus dilewati sebeelum menemukan kata SUKSES. Oleh karena itu ajarkan anak kita untuk melihat kesuksesan yang diraih dari sesorang sebagai perjuangan dan kesabaranya menghadapi TANTANGAN. Anak perlu diajarkan untuk mesyukuri kesulitan dan tantangan sejak dini. Semakin banyak tantangan semakin besar kesempatan memetik ilmu, pelajaran demi kesuksesan yang ingin diraih. Prinsipnya untuk menghadapi dunia nyata di saat mereka dewasa, mereka harus menyukai tantangan sejak dini dan tidak mudah putus asa.
Peran utama dimainkan di dalam keluarga terlebih dahulu, dan disinilah pendidikan KIDPRENEUR dimulai :
Contoh kasus
Seorang anak Laki-laki mengingin Robot Transformer / mainan kesukaannya yang harganya cukup mahal, disini Para orang Tua yang Dashyat bisa memulai perannya sebagai seorang negosiator dan mediator, bukan sebagai seorang Diktator yang langsung melotot, melarang dan lainnya. Orang Tua dapat menggajarkan kepada anak bagaimana cara mendapatkannya dengan berusaha terlebih dahulu. Sebagai contoh orang Tua dapat menawarkan negosiasi dan perjanjian dengan membayar sebagian harga, dan si anak membayar separuhnya lagi, bagaimana caranya si anak membayar? Orang Tua tinggal memilih untuk melihat sektor kekurangan anaknya, seperti Nilai pelajaran matematika disekolah yang dibawah nilai rata-rata, atau prilaku anak yang perlu diperbaiki, membantu pekerjaan kecil yang sesuai dengan umurnya.Atau Anda dapat mengarahkan anak untuk mencicil dari uang jajannya, ataupun Anda bisa membuat sistem Point sebagai cara pembayaran Anak, Jika perlu buatlah surat perjanjian di kertas lucu yang merek suka. Banyak cara untuk itu. Prinsipnya harus disesuaikan dengan usia anak kita.Ketika anak kita menawar cara pembayaran, Biarkan dia, dan tetaplah sebagai seorang negosiator dan mediator, berdialoglah dengan Anak anda, jangan kandaskan dialognya, karena dengan ini Anda akan dapat mengembangkan gaya berkomunikasi Anak dalam mengeluarkan pendapat, Anda hanya cukup meluruskan kata yang tidak pantas, menjelaskan pentingnya barang yang akan dibeli itu untuk anak, kata yang kurang jelas dari anak, tanpa menyalahkan mereka. Ingatlah, Tawaran Anda pada akhirnya harus diterima Anak jika dia menginginkan mainan dambaannya. Intinya adalah bagaimana mereka mengerti tentang arti dan peran uang.
TIPS yang harus Anda pertahankan dalam hal ini antara lain adalah :
1. Jangan Manjakan Anak dengan Uang
a. Menggunakan uang Jajan secara bijak
b. Memilah kebutuhan mana yang benar-benar penting dan mana yang tidak
2. Jangan Penuhi seluruh permintaan Anak secara langsung
a. Bekerka keras terlebih dahulu guna mendapatkan apa yang diinginkan
b. Berfikir kreatif dan melatih argumen ( Gaya Bicara ) bagaimana mencari uang tambahan untuk sesuatu
yang diinginkan
c. Mengajarkan anak menabung / menyisihkan sebagian pendapatan ( Uang Jajan ) untuk mendapatkan
hal yang diinginkan.
Ada beberapa klien kami yang bertanya, Apakah Anak akan menjadi Matre (semua dihitung dengan uang?), seperti ketika disuruh anak tidak mau kalau tidak ada uangnya. Fungsi dari Negosiasi dan Mediasi Anda sebagai Orang Tua akan meredam hal itu, Tanpa adanya Negosiasi dan Mediasi maka hal itu adalah kewajiban si Anak, seperti Mematuhi Orang Tua, Sholat / Sembahyang, bersedekah, Tolong Menolong, dan Kewajiban lainnya. Dengan demikian Anda dapat memilah secara otomatis ke Anak tentang Arti dan Peran Uang sebenarnya. Bukan dari Anggapan Banyak Pengusaha/Pekerja dewasa ini khusunya di Eropa, yang mengatakan, Time is Money. Ungkapan ini banyak menyebabkan orang menjadi Budak Uang.
Umur yang Paling Ideal untuk memulai hal ini adalah ketika anak berumur 6 Tahun.
Sebagai Tambahan untuk menambah kepekaan anak tentang uang, ajarkan Anak kita untuk membuat catatan keuangan ( Cash Flow ), jangan mempersulit mereka, cukup ditahap awal Anak mencatat uang yang Ia dapat dari Anda dan Uang yang Ia belanjakan. Prinsipnya Anak Anda dapat belajar bagaimana mengatur keuangan agar tidak LEBIH BESAR PASAK DARI TIANG. Uang yang diperoleh dari Anda, berikan mereka Tabungan unttuk menabung ( Andapun bisa sebagai Kasir Anak Anda, atau Suami/Istri Anda), Menabung akan mengajarkan anak untuk displin dan berInvestasi sejak dini. Dan yang Pasti Anda akan secara bertahap tanpa Anak Anda sadari menanamkan Melek Keuangan.
Lihatlah bagaimana Remaja hingga orang Dewasa banyak yang melakukan Pemborosan. Mengikuti Trend Tanpa menyesuaikan dengan kebutuhaan yang lebih penting. Disinilah Pembahasan pada Posting ini berperan. Banyak Aspek yang akan Kami jabarkan pada posting berikutnya. Andapun dapat men share di Blog ini tentang Pendapat dan Pengalaman Anda. Kami selalku manajemen akan memberikan souvenir gratis bagi member kami yang mendaftar ataupun memberi komen di Blog ini, kirimkan alamat surat Anda pada e-mail kami : senopatieducationcenter@gmail.com atau telp ke 081268452685 untuk Info lebih lanjut.
Thanks all